Para Pakar Bertemu di Mesir Bahas Pemindahan Artefak Raja Tut

ARSIP – Foto yang diambil tanggal 4 November 2007 menunjukkan wajah mumi Raja Tut yang dibungkus kain linen di peti kacanya yang baru di kuburan bawah tanah di Lembah Para Raja di Luxor, Mesir yang terkenal (foto: AP Photo/Ben Curtis, File)

Proses pemindahan tahta, peti dan tempat tidur Raja Tutankhamun dari Museum Mesir di Kairo tengah ke museum baru yang sedang dibangun di sisi lain dari ibukota Mesir sedang dibahas oleh para pakar arkeologi dan konservasi di Kairo.

Para pakar arkeologi dan konservasi bertemu di Kairo hari Minggu untuk membahas proses pemindahan tahta, peti dan tempat tidur Raja Tutankhamun dari Museum Mesir di Kairo tengah ke museum baru yang sedang dibangun di sisi lain dari ibukota Mesir.

Pertemuan itu, yang digagas Kementerian urusan Benda Purbakala Mesir, dihadiri para pakar dari Mesir, Prancis, Spanyol, Jerman, Swiss, Denmark dan Jepang.

Tareq Tawfiq, pejabat senior kementerian yang mengurusi museum baru itu, mengatakan kepada Associated Press bahwa tujuan utama pertemuan itu adalah meraih “konsensus global” mengenai bagaimana memindahkan dengan aman dan memamerkan benda-benda Raja Tut di museum baru yang sedang dibangun dekat Piramid Gaza.

Pertemuan itu juga membahas metode-metode untuk menampilkan sisa-sisa jenazah yang ditemukan dalam makam Raja Tut, terutama jenazah dua puterinya, yang meninggal ketika dilahirkan, menurut dokumen yang dibagikan kepada para peserta.

Memindahkan benda-benda purbakala Raja Tut merupakan isu sensitif sejak 2014, ketika janggut yang menempel ke topeng emas monarki Mesir kuno itu terlepas secara tidak sengaja ketika para pekerja sedang memperbaiki penerangan. Mereka berupaya menyambungnya kembali, tapi malah menyebabkan kerusakan pada peninggalan itu dan memicu kemarahan di kalangan arkeolog di seluruh dunia.

Makam Raja Tut, yang memerintah Mesir lebih dari 3,000 tahun lalu, ditemukan tahun 1922 di kota Luxor. [vm]