Para Pejabat PBB Serukan Gencatan Senjata di Suriah

Utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura di Lisbon, 19 Februari 2018.

Utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura mengatakan, Kamis (22/2), ia berharap Dewan Keamanan akan menyetujui usulan gencatan senjata di Suriah untuk menghentikan pertempuran dan memungkinkan pengiriman bantuan kemanusiaan.

Pernyataan De Mistura ini menegaskan seruan Sekjen PBB António Guterres sehari sebelumnya.

Baca juga: Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata di Ghouta Timur

Guterres menyerukan agar Dewan Keamanan menyetujui gencatan senjata mendesak selama 30 hari di Suriah dan membantu sekitar 400 ribu warga yang terkepung di Ghouta timur yang menurutnya hidup di neraka bumi.

"Saya yakin Ghouta timur sudah tidak lagi bisa menunggu,” kata Guterres mengenai kantung pertahanan pemberontak di Suriah utara itu, yang telah dikepung pasukan pemerintah pro-Suriah sejak 2013. “Seruan saya untuk semua pihak yang terlibat, adalah menghentikan sementara semua aktivitas perang di Ghouta timur sehingga memungkinkan bantuan kemanusiaan mencapai mereka yang membutuhkannya.”

Tahun lalu, kantung tersebut ditetapkan sebagai salah satu dari empat zona de-eskalasi berdasarkan kesepakatan dengan Rusia dan Iran yang mendukung Presiden Bashar al-Assad serta Turki.

Namun pertempuran meningkat akhir-akhir ini setelah militer Suriah dan pasukan sekutunya tampaknya melancarkan operasi besar-besaran untuk mengambil alih wilayah itu. Ghouta timur adalah salah satu kawasan tersisa di dekat Damaskus yang masih di bawah kontrol oposisi bersenjata. Kantor Urusan HAM PBB mengatakan, Rabu (23/2), sedikitnya 346 orang tewas di Ghouta timur sejak 4 Februari.

Dalam pernyataannya Rabu (23/2), AS menyerukan agar Rusia dan mitra-mitranya memenuhi kewajiban mereka di zona-zona de-eskalasi, khususnya di Ghouta Timur, dan menyatakan dukungannya bagi gencatan senjata untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan. [ab/lt]