Tingkat Kunjungan Wisatawan ke Bali Tetap Stabil Pasca Bom Solo

  • Muliarta

Turis mengamati matahari terbenam di Pantai Kuta Bali. Jumlah kunjungan turis ke Bali tetap stabil pasca bom Solo baru-baru ini. (foto: dok)

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Bali, tingkat kunjungan wisatawan ke Bali tetap stabil pasca serangan bom bunuh diri terhadap gereja di Solo.

Kunjungan wisatawan dikhawatirkan mengalami penurunan pasca aksi terorisme bom bunuh diri di Solo Jawa Tengah. Kekhawatiran semakin bertambah dengan pemberlakuan travel advisory atau peringatan untuk tidak bepergian oleh pemerintah Inggris.

Namun Dinas Pariwisata Bali melaporkan kunjungan wisatawan ke Bali pasca bom Solo tetap stabil. Kepala Dinas Pariwisata Bali Ida Bagus Subhiksu pada keteranganya di Denpasar pada senin pagi mengatakan secara umum tingkat kunjungan wisatawan ke Bali tetap stabil, walaupun khusus untuk wisatawan Eropa tingkat kunjunganya berfluktuasi akibat dampak krisis ekonomi di wilayah tersebut. Subhiksu mengungkapkan terkait travel advisory oleh pemerintah Inggris tidak perlu di khawatirkan, sebab pemberlakuan travel advisory merupakan hal yang wajar.

Ida Bagus Subhiksu mengatakan, "Dia sangat sensitif dengan kondisi keamanan dan kenyamanan, saya kira wajar, dan travel advisory itu kan tidak berpengaruh pada insurance yang mereka berikan. Kalau itu sudah termasuk travel banned, itu kalau ada kejadian dan warganya di suatu daerah terkena (dampaknya) , insurance itu baru tidak bisa di bayarkan."

Subhiksu berharap travel advisory oleh pemerintah Inggris tersebut tidak diikuti oleh Australia dan Amerika. Hal Senada disampaikan Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali Ngurah Wijaya.

Ngurah Wijaya justru memprediksikan tingkat kunjungan wisatawan ke Bali pada tahun ini akan mengalami peningkatan lebih dari 25 persen. Menurut Ngurah Wijaya walaupun ada kemungkinan penurunan kunjungan pada bulan ini, namun pada bulan-bulan berikutnya akan mengalami peningkatan seiring dengan pelaksanaan konferensi internasional di Bali.

Ngurah Wijaya mengatakan, “(Jumlahnya) agak menurun sedikit pada bulan Oktober ini. Pada bulan berikutnya, November banyak terjadi konferensi, yang akan memenuhi kamar-kamar hotel di Bali. Teror itu kan dimana-mana, sekarang di Negara Scandinavia juga ada terror, saya rasa bukan itu alasan utama mereka tidak traveling.”

Berdasarkan data Dinas Pariwisata Bali selama Januari hingga Agustus tahun ini tingkat kunjungan wisatawan ke Bali mengalami peningkatan hingga sepuluh persen. Tercatat jumlah kunjungan wisatawan yang berkunjung ke Bali selama Januari hingga Agustus tahun ini mencapai 1.8 juta wisatawan.