Kementerian kebudayaan dan pariwisata optimis krisis ekonomi yang melanda kawasan Eropa tidak akan berdampak signifikan bagi industri pariwisata di Indonesia. Target tingkat kunjungan wisatawan sebesar 7,2 juta wisatawan hingga akhir tahun ini juga dipastikan tercapai.
Optimisme tersebut disampaikan langsung Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik usai membuka Seminar Nasional kebudayaan di Denpasar bali pada Kamis Pagi.
Jero Wacik mengungkapkan, krisis ekonomi global telah menjadi bukti bahwa pariwisata Indonesia tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi ekonomi dunia. Bahkan Jero Wacik memastikan tidak akan melakukan revisi terhadap target pencapaian tingkat kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Jero Wacik mengatakan, “Saya belum merevisi dan saya tidak merevisi , saya masih mengitung dan saya kira masih bisa dikejar, tahun depan naik, tidak ada turun, karena kalau ada krisis yang tidak berwisata CEO perusahaan, dirut perusahaan, kalau krisis dia pusing, (tapi) isteri dan anaknya kan tidak pusing.”
Menurut Jero Wacik, dari segi pendapatan devisa dari sector pariwisata kemungkinan akan terdapat penurunan akibat pengurangan belanja yang dilakukan oleh wisatawan. Dimana pendapatan devisa dari sector pariwisata pada tahun ini diperkirakan hanya mencapai 8 miliar dolar Amerika, padahal targetnya 8,5 miliar dolar Amerika. Sedangkan Koordinator Asosiasi Biro Perjalanan wisata (Asita) Wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur Bagus Sudibya memastikan khusus untuk Bali dipastikan tetap stabil, mengingat setiap tahunnya kini hampir 60 persen wisatawan yang berkunjung ke Bali didominasi oleh wisatawan domestik.
Bagus Sudibya mengatakan, “Kalau kita berbicara tingkat kunjungan wisatawan pertahun, katakanlah tahun lalu , itu domestic itu menguasai sekitar 5,5 juta kunjungan wisatawan domestic yang berkunjung ke Bali , berbanding dengan sekitar 3,5 juta wisatawan asing, jadi domestic masih memegang kontribusi hampir sekitar 60 persen.”
Selama ini tingkat kunjungan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali lebih banyak di dominasi oleh wisatawan asal Australia, Jepang dan Tiongkok. Sementara berdasarkan data Dinas Pariwisata Provinsi Bali menunjukkan wisatawan Eropa yang berlibur ke Bali awal tahun rata-rata mencapai 47.000 orang per bulan sehingga selama Januari-Juni 2011 mencapai 285.000 wisatawan.