DPR yang berbasis di Libya timur menyerukan Mesir agar turun tangan dalam perang saudara melawan pihak yang didukung Turki, Government of National Accord (GNA) yang diakui secara internasional dan berpusat di ibukota Tripoli.
Dalam sebuah pernyataan, Senin (13/7) Dewan Perwakilan yang berbasis di pelabuhan Tobruk menyatakan perlunya dukungan Mesir untuk mencegah apa yang disebut sebagai invasi dan pendudukan Turki.
Pernyataan itu menggarisbawahi pertarungan yang meningkat di Libya, dimana pertempuran yang dimulai awal Juli 2020 terjadi dekat kota Sirte. Sejak tahun 2014 Libya terbagi antara pemerintah di Tripoli dan pemerintahan saingan di timur Benghazi pimpinan Jenderal Khalifa Haftar.
BACA JUGA: PBB: Campur Tangan Asing di Libya Capai Tingkat yang Belum Pernah TerjadiDalam percakapan telepon, Selasa (14/7) Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden AS Donald Trump sepakat untuk lebih memperhatikan Libya dalam mempertahankan stabilitas di negara itu, kata juru bicara presiden Turki.
Kontrol atas minyak, sumber utama pendapatan negara itu, merupakan tujuan utama dalam konflik, di mana pasukan yang menguasai wilayah timur memberlakukan blokade pada sejumlah fasilitas produksi dan ekspor sejak Januari lalu. [mg/ii]