Parlemen Irak Gagal Sepakati Pembagian Kekuasaan

PM Irak Nouri al-Maliki menghadiri sidang parlemen Irak di Baghdad (1/7).

Parlemen Irak hari Senin (7/7) menunda persidangan sampai pertengahan Agustus setelah gagal mencapai kesepakatan dalam membagi kekuasaan politik.

Parlemen Irak yang buntu menunda persidangan mendatang sampai pertengahan Agustus karena tidak bisa memutuskan cara membagi kekuasaan politik.

Baghdad tengah menghadapi pemberontakan militan Muslim yang bergerak semakin dekat ke ibukota.

Perdana Menteri Irak Nouri al-Maliki memberitahu para pemimpin Barat bulan lalu, pemerintah baru akan dibentuk awal Juli. Tetapi hari Senin, parlemen menunda sidang mendatang sampai 12 Agustus dengan harapan menyelesaikan siapa yang harus mengisi tiga posisi teratas negara itu.

Blok politik Syiah al-Maliki memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu April, tetapi tidak mayoritas.

Banyak anggota parlemen Irak menuduhnya gagal memberi cukup pertimbangan politik bagi kaum Sunni, penduduk minoritas di negara itu. Ia menolak keras tuntutan agar ia tidak mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga sebagai perdana menteri.