Parlemen Iran pada Selasa (28/5) memilih kembali mantan jenderal garda revolusi yang berhaluan keras, Mohammad Baghar Qalibaf, sebagai ketuanya.
Qalibaf, seorang pilot, mantan kepala polisi, dan mantan wali kota Teheran telah menjabat sebagai ketua parlemen sejak tahun 2020.
Di bawah Qalibaf, parlemen Iran meloloskan sebuah legislasi pada tahun 2020 untuk menangguhkan inspeksi PBB terhadap fasilitas-fasilitas nuklirnya dan mengharuskan pemerintah untuk meningkatkan pengayaan nuklirnya, jika negara-negara Eropa yang menandatangani perjanjian nuklir 2015 tidak memberikan keringanan sanksi-sanksi minyak dan perbankan.
Banyak kalangan yang mengingat Qalibaf atas dukungannya sebagai jenderal Garda Revolusi dalam penindakan keras terhadap para mahasiswa Iran pada 1999. [uh/ab]