Anggota parlemen Kosovo membubarkan pemerintahan Perdana Menteri Isa Mustafa lewat mosi tidak percaya hari Rabu (10/5), sehingga mengarahkan negara itu ke pemilihan bulan depan.
78 Dari 120 anggota parlemen memilih membubarkan pemerintah yang selama berbulan-bulan mengalami kemacetan politik mengenai kesepakatan perbatasan yang menurut kritikus akan berarti berkurangnya lahan negara kecil di Balkan itu.
Pihak oposisi menuduh pemerintah gagal memenuhi janji-janji kampanye dan menyatakan kepercayaan rakyat berkurang terhadap pemerintah.
Namun, Mustafa mengatakan pemerintahnya telah berhasil menurunkan pengangguran dan mengurangi utang, dan memperingatkan konsekuensi pemungutan suara nantinya adalah "destabilisasi negara karena menyebabkan ketidak-percayaan terhadap pemerintah, dan kevakuman pemerintah."
Menurut undang-undang Kosovo, pemilu harus diadakan dalam 45 hari. Mustafa, yang dijadwalkan memerintah negara itu setahun lagi, diperkirakan akan menggelar pemilu akhir minggu ini. [ka/jm]