Parlemen Perancis Adakan Pemungutan Suara, Perpanjang Keadaan Darurat

Presiden Perancis Francois Hollande saat memberikan sambutan di hadapan congress dan anggota parlemen Perancis di Istana Versailles, dekat Paris, Perancis (16/11).

Pihak berwenang Perancis tidak yakin tersangka teroris kelahiran Belgia, Abdelhamid Abaaoud, berada di dalam apartemen yang diserbu polisi Perancis, Rabu (18/11).

Anggota parlemen Perancis melakukan pemungutan suara mengenai proposal Presiden Francois Hollande untuk memperpanjang keadaan darurat selama tiga bulan setelah serangan maut pekan lalu di Paris.

Pemungutan suara Kamis (19/11) ini dilakukan sementara pencarian dalang serangan yang menewaskan 129 orang itu berlanjut.

Pihak berwenang Perancis tidak yakin tersangka teroris kelahiran Belgia, Abdelhamid Abaaoud, berada di dalam apartemen yang diserbu polisi Perancis, Rabu (18/11).

Jaksa Paris Francois Molins mengatakan identitas mereka yang ditangkap belum dikukuhkan tapi memastikan bahwa Abdelhamid Abaaoud dan Salah Abdeslam tidak termasuk di antara delapan orang yang ditahan.

Jaksa Paris itu menambahkan bahwa sedikitnya dua orang tewas dalam penggerebekan itu.

Tak lama setelah pengepungan Rabu (18/11) itu berakhir, Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan kepada sekelompok walikota negara itu bahwa pemerintah akan menyediakan bantuan peralatan dan senjata api bagi polisi setempat.

Hollande dijadwalkan akan membahas cara-cara untuk mengintensifkan serangan terhadap ISIS dengan Presiden AS Barack Obama pekan depan di Washington, dan akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow 26 November. [as]