Strategi Ukraina yang diusung Presiden Prancis Emmanuel Macron akan dibahas secara simbolis di majelis rendah parlemen, Selasa (12/3), ketika ketegangan politik meningkat menjelang pemilihan Parlemen Eropa pada Juni.
Setelah perdebatan, Majelis Nasional akan mengadakan pemungutan suara tidak mengikat mengenai strategi pemerintah terkait Ukraina termasuk perjanjian keamanan bilateral yang ditandatangani oleh Macron dan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky bulan lalu.
Meskipun pemungutan suara ini bersifat simbolis, hal ini akan memberikan kesempatan kepada partai-partai politik untuk secara terbuka menyatakan posisi mereka sehubungan dengan strategi Macron dalam konflik ini ketika invasi Rusia ke Ukraina memasuki tahun ketiga.
Usai pertemuan antara presiden dan pimpinan partai pekan lalu, beberapa di antara mereka mengatakan sikap Macron mengenai Ukraina telah menimbulkan kekhawatiran.
Dengan dukungan dari Partai Republik yang konservatif, hasil pemungutan suara dapat memberikan dukungan terhadap strategi Macron.
Perdana Menteri Gabriel Attal akan memulai debat sekitar pukul 16:30 waktu setempat, dan pemungutan suara diperkirakan akan dilakukan sekitar pukul 20:00.
Partai sayap kanan, National Rally (RN), yang memimpin aliansi Macron dengan selisih besar menjelang pemilu bulan Juni, akan abstain, kata pemimpinnya yang berusia 28 tahun, Jordan Bardella, pada Selasa.
Berbicara kepada media penyiaran France 2, ia mengutip beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan, termasuk pengiriman pasukan darat Barat, yang Macron menolak untuk mengesampingkannya, dan kemungkinan keanggotaan Ukraina di NATO dan Uni Eropa.
"Kita harus sangat berhati-hati", kata Bardella. “Ya untuk mendukung Ukraina, tapi tidak untuk berperang dengan Rusia.”
Dalam lanskap politik Perancis yang terpolarisasi, perang Rusia melawan Ukraina telah muncul sebagai topik hangat.
Macron telah berusaha untuk menekankan pentingnya dukungan yang lebih besar bagi Ukraina, yang kehabisan amunisi, dan bersikeras bahwa keamanan Eropa sedang dipertaruhkan.
Sekutu-sekutu Macron pada peluncuran kampanye pemilu Eropa mereka pada akhir pekan mengecam National Rally yang berhaluan kanan, dan menuduh mereka mengkhianati kepentingan Perancis dan Eropa dan berusaha menggoda Presiden Rusia Vladimir Putin.
Majelis tinggi, atau Senat, dijadwalkan mengadakan perdebatan serupa pada hari Rabu.
Berbicara kepada stasiun penyiaran Prancis BFM TV pada hari Senin, Zelensky mengatakan bahwa pasukan darat Prancis tidak diperlukan di negaranya yang dilanda perang selama Ukraina masih bertahan.
“Anak-anak Anda tidak akan mati di Ukraina,” katanya. [ab/ns]