Parlemen Yaman telah menolak peletakan jabatan Presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi dan mengadakan sidang darurat, hari Jumat (23/1), untuk mengatasi kemelut politik.
Presiden dan kabinetnya menyerahkan kekuasaan mereka hari Kamis, (22/1). Langkah tadi dilakukan di tengah-tengah kericuhan politik yang mencekam di negeri itu, antara presiden dan milisi Houthi sejak hari Senin.
Juru bicara pemerintah Yaman di Washington, Mohammed Albasha, mengumumkan presiden Abd Rabbuh Mansour Hadi menyatakan pengunduran dirinya melalui media sosial, Kamis (22/1).
Mengutip pernyataan PM Khaled Bahah pada halaman Facebook, kantor berita Reuters mengutip PM Bahah yang menyebutkan bahwa pemerintah tidak ingin terlibat dalam "kemelut politik yang tidak konstruktif."
Berbicara dari Sanaa, hari Kamis (22/1), utusan PBB Jamal Benomar menandaskan, bahwa krisis politik hanya akan teratasi jika kelompok-kelompok yang bersaing mematuhi persetujuan sebelumnya, yang menetapkan pembagian kekuasaan dan pengakhiran kekerasan.