Partai Demokrat Laporkan "Asia Sentinel" ke Dewan Pers

SBY: "Kita akan kejar siapapun yang merusak dan menghancurkan nama baik kita" dalam pidato politik peringatan 17 tahun Partai Demokrat di Jakarta, Senin malam (17/9).

Partai Demokrat hari Senin (17/9) melaporkan situs berita “Asia Sentinel” ke Dewan Pers di Jakarta. Eva Mazrieva melaporkan.

Situs berita "Asia Sentinel" yang seminggu terakhir ini menuliskan setidaknya dua laporan tentang skandal Bank Century, yang dinilai menyerang pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, hari Senin dilaporkan ke Dewan Pers. Juru bicara Partai Demokrat Imelda Sari menyatakan hal ini kepada VOA.

"Pagi ini (17/9) Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan sudah mendatangi Dewan Pers untuk melaporkan Asia Sentinel – media asing yang dikabarkan berkantor di Hong Kong tetapi hingga kini kita belum mengetahui lokasi pastinya – yang beritanya sudah "digoreng" oleh media lokal, seakan-akan apa yang disampaikan adalah kebenaran. Kita ingin mempertanyakan apakah itu merupakan karya jurnalistik atau opini penulis John Berthelsen yang dibungkus dengan halaman situs Asia Sentinel. Kami sudah melaporkan ke Dewan Pers dan sudah menggunakan hak jawab. Kami ingin menguji kepada media-media di Indonesia hanya meng-copy-paste laporan yang ditulis Asia Sentinel, tanpa peduli hal itu benar atau tidak; atau sudah memverifikasi laporan itu."

Laporan "Asia Sentinel" Picu Perdebatan di Indonesia

"Asia Sentinel" pertama kali menurunkan laporan berjudul “Indonesia’s SBY Government : Vast Criminal Conspiracy” pada 11 September lalu. Laporan John Berthelsen itu mengutip laporan penyelidikan setebal 488 halaman yang diajukan ke pengadilan Mauritius, yang menuduh pemerintah Yudhoyono sebelumnya dan sejumlah anggota Partai Demokrat terlibat dalam skandal korupsi Bank Century yang merugikan negara jutaan dolar. Laporan itu sempat hilang selama beberapa hari setelah ramai diberitakan media di Indonesia dan memicu perdebatan sengit, tetapi kemudian muncul kembali dengan judul baru "UPDATE : Asia Sentinel Story on Indonesian Corruption Goes Viral."

“Kami juga sudah menyampaikan hak jawab, secara hukum ini akan kami lanjutkan karena pansus di DPR dan tim pengawas Bank Century di DPR sudah menegaskan bahwa tidak ada yang menunjukkan adanya aliran dana yang masuk ke SBY dan Partai Demokrat. KPK memang sedang menyelidiki tetapi tidak ada kaitannya dengan Partai Demokrat,” ujar Imelda.

Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan 17 tahun Partai Demokrat, Senin malam (17/9).

SBY Akan Kejar Siapapun yang Merusak dan Menghancurkan Nama Baiknya

Dalam pidato politik di perayaan 17 tahun Partai Demokrat di Jakarta, SBY juga menyitir isu ini dengan mengatakan “saya dan Partai Demokrat kembali mendapatkan fitnah besar. Ada pihak asing yang mengarang cerita yang tidak mengandung kebenaran. Korbannya, lagi-lagi SBY dan Partai Demokrat.” Mantan presiden ini menyayangkan sebagian media massa dan pihak tertentu yang dinilainya "ikut menyebarluaskan fitnah yang jauh dari logika dan kebenaran."

Lebih jauh SBY mengatakan “akan kita kejar sampai ke ujung dunia mana pun, yang merusak dan menghancurkan nama baik kita. Ini juga berlaku bagi pihak-pihak di dalam negeri yang ikut-ikutan memfitnah dan merusak kehormatan kita."

Suratkabar Jakarta Post hari Senin melaporkan bahwa editor dan penulis laporan yang diperdebatkan itu mengatakan via email bahwa perusahaannya terdaftar di California, Amerika. Situs “Asia Sentinel” menunjukkan bahwa aset entitas di Hong Kong telah dipindahkan ke Amerika. [em]