Hasil akhir, partai Perdana Menteri Mariano Rajoy, Partai Populer merebut 123 kursi di Parlemen yang beranggotakan 350 orang, jauh di bawah mayoritas 186 kursi yang dikuasainya sekarang. Partai baru yang ramah bisnis yaitu Partai Ciudadanos meraih 40 kursi. Partai Sosialis yang sudah lama merebut 90 kursi sementara partai baru anti penghematan Partai Podemos merebut 69 kursi. Dengan skenario kemungkinan bisa dibentuk aliansi, analis mengatakan mungkin diperlukan beberapa pekan atau lebih dari itu bagi perunding untuk menemukan aliansi bentuk apa yang akan memerintah di Spanyol.
Perdana Menteri Mariano Rajoy berkata, "Saya berpendapat Spanyol membutuhkan pemerintah yang stabil. Selama empat tahun terakhir kami sudah mencapai banyak hal. Bangsa Spanyol sudah berusaha banyak. Sekarang kami harus bekerja keras dalam berbagai hal yang belum dikerjakan selama ini."
Namun, selagi suara terakhir dihitung Senin pagi (21/12), semakin jelas bahwa dominasi dua partai dalam pentas politik di Spanyol selama ini paling tidak untuk sementara akan berakhir.
Pablo Iglesias, ketua Partai Podemos, mengatakan, "Banyak pekerjaan yang akan dilakukan dan tidak bakal mudah. Namun, sudah terjadi perubahan, tidak ada lagi Spanyol tanpa desa dan rakyatnya. Kami siap mendukung kompromi baru dan bersejarah yang menegakkan keadilan sosial dan kemuliaan."
Sementara itu, ketua ketua Partai Ciudadanos, Albert Rivera mengatakan, "Jutaan orang Spanyol sudah memutuskan negara ini sedang berubah. Tidak ada lagi pengunduran diri, sudah cukup dari Sosialis dan Konservatif maupun keduanya. Spanyol sudah berubah. Kami menginginkan perubahan, dan malam ini bertambah banyak orang Spanyol yang menghendaki perubahan, semakin banyak orang Spanyol yang ingin bicara dan di atas semuanya mereka menghendaki kami melakukan reformasi dan perubahan."
Pemilihan hari Minggu menunjukkan bangsa Spanyol sudah semakin mual melihat tingginya angka pengangguran serta korupsi yang tiada akhirnya dalam pemerintahan.
Jika gagal membentuk pemerintah baru, Perdana Menteri Rajoy dengan partainya yang memerintah bakal menjadi pemerintah ke-3 di Eropa yang jatuh tahun ini sesudah Yunani dan Portugal. Semua akibat aksi menentang langkah-langkah penghematan termasuk kenaikan besar pajak dan pemangkasan besar dalam anggaran belanja negara. [al]