Partai-partai Kanan-Tengah Siap-siap Berkuasa di Irlandia

Simon Harris pemimpin partai Fine Gael dan para pendukungnya

Partai-partai kanan-tengah, petahana Fianna Fail dan Fine Gael, nampaknya siap mempertahankan kekuasaan di Irlandia, saat penghitungan suara dalam pemilihan umum anggota Uni Eropa dilanjutkan pada Minggu (1/12).

Dengan setengah dari kursi majelis rendah parlemen baru, yang beranggotakan 174 orang telah diputuskan sejak pemungutan suara pada Jumat, kedua partai tersebut mengungguli partai oposisi utama, nasionalis sayap kiri Sinn Fein.

Fianna Fail, yang dipimpin oleh Micheal Martin politisi 64 tahun yang berpengalaman, memenangkan suara terbanyak dengan 22 persen.

Fine Gael, yang pemimpinnya Simon Harris, perdana menteri (taoiseach) berusia 38 tahun, yang akan lengser, berada di posisi kedua dengan 21 persen, sementara Sinn Fein berada di posisi ketiga dengan 19 persen.

Untuk membentuk mayoritas, sebuah partai atau koalisi membutuhkan setidaknya 88 kursi. Dalam perjalanannya, Fianna Fail telah mengamankan 23 kursi, Fine Gael 22, dan Sinn Fein 21.

Kedua partai kanan-tengah telah berulang kali mengesampingkan kemungkinan berkoalisi dengan Sinn Fein.

Menurut laporan media, partai oposisi kiri-tengah, Partai Buruh dan Partai Sosial Demokrat, dipandang oleh Fine Gael dan Fianna Fail sebagai partai koalisi junior yang paling mungkin.

BACA JUGA: Pemilu di Irlandia: Tiga Partai Utama Berhasil Pertahankan Kursi

Partai Hijau adalah anggota ketiga dari koalisi sebelumnya, tetapi dukungannya anjlok secara nasional, dengan semua kecuali satu kursi kemungkinan akan hilang.

Pada pemilihan umum terakhir tahun 2020, persatuan pro-Irlandia, Sinn Fein -bekas sayap politik kelompok paramiliter Tentara Republik Irlandia - adalah partai yang paling populer tetapi tidak dapat menemukan mitra yang bersedia berkoalisi dengannya.

Hal itu menyebabkan tawar-menawar selama beberapa pekan, yang berakhir dengan Fine Gael, yang telah berkuasa sejak 2011, menyetujui kesepakatan dengan Fianna Fail. Selama masa jabatan parlemen terakhir, peran perdana menteri dirotasi antara para pemimpin Fianna Fail dan Fine Gael.

Jumlah kursi terakhir, yang tidak akan dikonfirmasi hingga awal pekan depan, akan menentukan apakah Harris kembali sebagai taoiseach atau Martin yang mengambil peran berdasarkan pengaturan rotasi yang sama.

Parlemen baru akan bersidang untuk pertama kalinya pada 18 Desember, tetapi dengan pembicaraan koalisi yang kemungkinan akan berlarut-larut, pemerintahan baru mungkin tidak akan terbentuk hingga tahun baru.

Martin mengatakan kepada para jurnalis di Cork bahwa “sangat sedikit manfaatnya” membahas pembentukan pemerintahan hingga kursi-kursi ditetapkan.

“Saya kira ada kemungkinan untuk berlanjut,” katanya, ketika ditanya apakah ada kepercayaan antara Fianna Fail dan Fine Gael. [ns/ab]