Tautan-tautan Akses

Eropa Perkeras Seruan Gencatan Senjata Jelang Peringatan Serangan Hamas 7 Oktober


FILE - Seoarng warga palestina berjalan melewati reruntuhan rumah Khan Younis yang hancur akibat serangan Israel.
FILE - Seoarng warga palestina berjalan melewati reruntuhan rumah Khan Younis yang hancur akibat serangan Israel.

Menjelang peringatan serangan Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, banyak negara Eropa memperkuat seruan mereka kepada Israel untuk mengakhiri serangannya terhadap sasaran-sasaran Hamas di Gaza di tengah meningkatnya keprihatinan atas jumlah korban sipil yang tewas.

Serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu yang menewaskan 1.200 orang memicu kemarahan sekutu-sekutu negara tersebut di Eropa dan mendatangkan aliran dukungan.

Perdana menteri Inggris saat itu, Rishi Sunak, termasuk yang menyatakan dukungan. “Sekarang bukan waktunya untuk bersikap ambigu dan sikap saya jelas. Hamas dan orang-orang yang mendukung Hamas bertanggung jawab penuh atas aksi teror yang mengerikan ini,” jelasnya.

Israel membalasnya dengan gelombang serangan udara terhadap sasaran-sasaran Hamas dan invasi darat ke Gaza. Pada akhir tahun 2023, Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas mengatakan hampir 22 ribu warga Palestina tewas. Kekhawatiran semakin besar atas banyaknya korban warga sipil.

Analis Timur Tengah Andreas Krieg dari King's College London, mengatakan, “Pemerintah negara-negara Barat merasa sangat sulit untuk menarik kembali dukungan awal yang mereka berikan kepada Israel.”

Ada kekhawatiran global atas kurangnya bantuan yang mencapai Gaza.

Eropa Perkeras Seruan Gencatan Senjata Jelang Peringatan Serangan Hamas 7 Oktober
mohon tunggu

No media source currently available

0:00 0:03:17 0:00

Afrika Selatan menuding Israel melakukan genosida terkait aksinya di Gaza, dan membawa tudingan itu ke Mahkamah Pidana Internasional di Den Haag. Tindakan Afrika Selatan itu didukung antara lain oleh Spanyol, Irlandia, dan Belgia. Israel bersikeras bahwa mereka beroperasi sesuai dengan hukum internasional.

Negosiasi untuk mencapai gencatan senjata sejauh ini gagal.

Krieg kembali mengatakan, “Negara-negara Eropa tidak memiliki pengaruh yang dimiliki AS untuk melakukan apa pun terkait hal ini selain, tentu saja, kemungkinan mengeluarkan pernyataan diplomatik atau mencoba mensponsori upaya diplomatik. Namun jika tidak ada paksaan terhadap pemerintahan Netanyahu, tidak akan ada perubahan.”

Pada bulan Juli, Inggris membatalkan rencana untuk mempersoalkan surat perintah penangkapan Mahkamah Pidana Internasional terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena kejahatan perang. Pada bulan September, Inggris mengumumkan penghentian beberapa penjualan senjata ke Israel.

Bronwen Maddox, direktur lembaga pimikir Chatham House yang berbasis di London mengatakan, “Inggris mengambil lebih banyak langkah untuk menyatakan ketidaksetujuannya terhadap aspek-aspek yang dilakukan Israel – hal ini sangat menyakitkan bagi Israel. Tetapi, saya banyak mendengar – saya berada di sana beberapa hari yang lalu – orang-orang berkata, ‘Jika ini adalah pilihan antara keamanan dan dukungan internasional, kita akan memilih keamanan.”

Jerman adalah pemasok senjata terbesar kedua bagi Israel setelah Amerika Serikat – namun negara tersebut juga telah menghentikan beberapa ekspor. Alasannya, menurut Krieg, “Karena tidak mau terseret ke jalur hukum yang mungkin terjadi.”

Setelah menghadapi serangan rudal dari militan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon dan pemberontak Houthi di Yaman, Israel telah memperluas operasi militernya dalam beberapa hari terakhir.

Negara-negara Eropa sebelumnya menawarkan dukungan tegas kepada Israel setelah peristiwa 7 Oktober. Setelah satu tahun konflik yang brutal dan meningkat – sebagian besar menuntut diakhirinya pertempuran tersebut. [ab/lt]

Forum

XS
SM
MD
LG