Pasangan suami istri Amerika-Kanada dan ketiga anak mereka, Jumat (13/10) meninggalkan Pakistan menuju Inggris, setelah lima tahun ditawan Taliban.
Bertindak atas petunjuk dari intelijen Amerika, tentara Pakistan menyelamatkan Caitlan Coleman, warga negara Amerika, dan Joshua Boyle, suaminya yang warga negara Kanada, hari Rabu (11/10), beberapa jam setelah para penculik membawa mereka dengan mobil ke wilayah perbatasan Pakistan dengan Afghanistan yang mudah disusupi. Militer Pakistan mengungkapkan rincian operasi penyelamatan itu hari Kamis.
Sebuah pesawat bersiaga di sebuah pangkalan udara militer di Islamabad, menunggu untuk menerbangkan keluarga itu ke sebuah pangkalan militer Amerika di Jerman untuk pemeriksaan medis. Akan tetapi sumber-sumber keamanan Pakistan mengatakan kepada VOA bahwa Boyle menolak menaiki pesawat itu karena khawatir diperiksa dengan saksama. Keluarga itu akhirnya menaiki pesawat milik maskapai pemerintah Pakistan dan terbang menuju Inggris.
Coleman dan Boyle dinyatakan hilang sewaktu melakukan perjalanan di Afghanistan pada tahun 2012. Taliban Afghanistan kemudian mengklaim menculik mereka.
Taliban, yang melansir dua video mengenai para sandera itu sewaktu mereka ditawan, menuntut pembebasan anggota mereka yang ditahan sebagai imbalan melepaskan Boyle dan istrinya. Sewaktu berada dalam tawanan, pasangan ini memiliki tiga anak, yang juga diselamatkan bersama mereka.
Salah seorang tahanan yang diinginkan Taliban untuk bebas adalah Annas Haqqani, terpidana mati di penjara Afghanistan. Ia adalah adik Sirajuddin Haqqani yang memimpin jaringan Haqqani dan juga menjadi wakil pemimpin Taliban.
Seorang pejabat senior Taliban sewaktu dihubungi VOA mengklaim Coleman dan Boyle menjadi mualaf sewaktu dalam tawanan.
Para pejabat Amerika dan Pakistan menyatakan harapan pembebasan sandera itu dapat mewakili suatu perubahan penting dalam hubungan kedua negara yang biasanya diliputi perasaan saling tidak percaya, dan dapat mengarah pada kerjasama yang lebih baik antara kedua sekutu yang berjuang dalam melawan Taliban dan kelompok-kelompok ekstremis Islamis lainnya di Afghanistan.
Presiden Donald Trump memuji pembebasan keluarga itu dari tahanan Haqqani, sebuah organisasi teroris yang terkait dengan Taliban. Ia juga menyebut perkembangan itu sebagai momen positif bagi hubungan Amerika dan Pakistan.
Ia kemudian mengatakan kepada para wartawan bahwa ia yakin Pakistan mulai menghormati lagi Amerika. [uh]