Pasar Bereaksi Negatif Terhadap Sikap Prabowo

  • Iris Gera

Prabowo Subianto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 22 Juli 2014.

Pernyataan capres Prabowo Subianto menarik diri dan menolak hasil perhitungan suara pilpres 2014 oleh KPU membuat pasar bereaksi negatif.

Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia, Haryadi Sukamdani optimis reaksi negatif tersebut hanya sementara karena pasar dan para pelaku ekonomi sangat realistis menilai perkembangan politik terkait pilpres 2014.

Setelah capres Prabowo menegaskan menarik diri dan menolak hasil perhitungan suara pilpres 2014 karena dinilai terdapat kecurangan-kecurangan di beberapa daerah, Index Harga Saham Gabungan atau IHSG turun dan hal serupa juga terjadi pada nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika. IHSG sempat anjlok sebesar 24 poin, sementara nilai tukar rupiah semula sekitar Rp 12.400 per dollar Amerika, melemah menjadi Rp 12.600 per dollar Amerika.

Kepada VoA di Jakarta, Selasa (22/7), Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia, Haryadi Sukamdani mengatakan, ia percaya masyarakat dan pasar semakin dewasa dalam menyikapi perkembangan politik terkait pilpres 2014 sehingga reaksi nagatif terhadap pasar tidak akan berlangsung lama.

Haryadi Sukamdani juga mengatakan, APBN akan tetap dapat dikelola dengan baik oleh pemerintahan mendatang, karena koalisi permanen yang dideklarasikan pasangan Prabowo-Hatta beberapa waktu lalu justeru tidak akan berlangsung permanen.

Sementara menurut ekonom dari Indonesia Corruption Watch atau ICW, Yanuar Rizky, meski pasar bereaksi negatif pasca pernyataan capres Prabowo menolak hasil perhitungan suara pilpres 2014, pasar akan kembali positif.