Pasukan Demokratik Suriah pimpinan Kurdi mengatakan sebuah operasi sedang berlangsung untuk membebaskan Raqqa, ibukota de-facto ISIS di Suriah.
Dalam video yang diunggah di Internet, dua pemimpin kelompok sekutu Amerika itu mengatakan bahwa ofensif untuk membebaskan kota itu telah dimulai dan bahwa langkah pertama adalah untuk membebaskan bagian utara kota.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, ketika berkunjung ke Uzbekistan, mengatakan Moskow siap mengkoordinasikan upaya dengan Kurdi dan pasukan koalisi pimpinan Amerika untuk membebaskan Raqqa.
Amerika mendukung Pasukan Demokratik Suriah, yang sebagian besar terdiri dari warga Kurdi Suriah, berjumlah sedikitnya 25.000 pejuang, dengan elemen lebih kecil Arab Suriah, yang mungkin berjumlah antara 5.000 sampai 6.000. Amerika berusaha meningkatkan jumlah pejuang Arab.
Tetapi para pejabat Amerika telah mengesampingkan harapan akan terjadi kemajuan pesat, dan seorang diplomat Eropa mengatakan kepada VOA bahwa rencana saat ini adalah berusaha mengepung sebagian besar kota Raqqa, setidaknya untuk menguasai desa-desa terpencil utara, barat dan selatan.
“Jumlah pejuang Arab tidak cukup dan juga tidak memiliki kemampuan untuk menghadapi militan ISIS yang berusaha keras mempertahankan kota itu,” katanya. “Pasukan Kurdi tidak bisa berada di barisan depan untuk merebut Raqqa,” tambahnya. Dia memperkirakan jumlah pejuang Arab Sunni dalam Pasukan Demokratik Suriah lebih rendah dari 5.000.
Diplomat itu, yang berbicara dengan syarat tidak disebutkan jatidirinya, mengatakan ada sekitar 185.000 warga sipil yang masih tinggal di Raqqa – dari populasi sebelumnya sekitar 400.000 orang. [lt]