Pasukan Irak Lanjutkan Serangan untuk Rebut Kembali Kota Ramadi

Tentara Irak berdiri di dekat bendera yang mereka kibarkan di atas gedung pemerintah di Ramadi, Irak (21/12).

Pesawat-pesawat tempur koalisi telah melancarkan serangan udara ke Ramadi dalam beberapa minggu ini, termasuk target-target pinggiran kota hari Selasa (22/12).

Tentara Irak hari Rabu (23/12) terus melancarkan serangan di kota Ramadi, di mana mereka mencoba bangkit dari kekalahan besar awal tahun ini dan merebut kembali wilayah itu dari militan ISIS. Itu serangan hari kedua dengan fokus pada kompleks pemerintah kota. Pejabat-pejabat Irak optimistis pasukan keamanan akan merebut Ramadi dalam beberapa hari.

Juru bicara koalisi pimpinan Amerika yang mendukung pasukan Irak dengan serangan udara terhadap sasaran ISIS, Kolonel Steve Warren, lebih berhati-hati dalam mengomentari misi itu. Hari Selasa, ia mengatakan, sementara merebut kembali Ramadi "tak terelakkan," itu akan menjadi pertempuran yang sengit dan akan berlangsung "beberapa lama." Ia meyakini, 250 sampai 350 militan berada di kota itu dan ratusan militan lain berada di daerah sekitarnya.

Pesawat-pesawat tempur koalisi telah melancarkan serangan udara ke Ramadi dalam beberapa minggu ini, termasuk target-target pinggiran kota hari Selasa. Warren mengatakan serangan itu terus menunjukkan kepada pejuang ISIS bahwa mereka tidak punya tempat bersembunyi.

Jatuhnya Ramadi Mei lalu merupakan kemunduran besar bagi pemerintah dan tentara Irak. Upaya merebut kembali kota yang terletak 100 kilometer sebelah barat ibukota, Baghdad, itu telah berlangsung berbulan-bulan dengan pertempuran di pinggiran kota dan usaha memotong jalur pasokan militan yang masuk ke Ramadi. [ka]