Dengan bantuan serangan udara Amerika, para pejuang Libya mengklaim telah mengamankan Daerah Penduduk Nomor 3, selama akhir pekan ini dan menyerang posisi-posisi terakhir kelompok ISIS yang masih tersisa di kota pelabuhan itu.
Sirte mengalami pertempuran sengit dalam beberapa bulan terakhir antara pasukan pemerintah dan militan ISIS yang berhasil menjejakkan kaki di negara itu setelah perebutan kekuasaan dan kekosongan keamanan akibat jatuhnya rezim Moammar Gadhafi tahun 2011.
Pasukan Libya sebagian besar dari kota di dekatnya, Misrata mendukung pemerintah yang ditengahi PBB yang berkantor di Tripoli.
Upaya-upaya untuk mempersatukan negara di Afrika Utara yang sangat terpecah itu mendapat pukulan berat awal bulan ini ketika parlemen di Tobruk menetapkan “mosi tidak percaya” pada pemerintah yang didukung PBB itu. [my/al]