Pasukan darat dan helikopter militer Perancis membunuh seorang komandan jihad yang terkait al-Qaida di Mali bersama empat lainnya, kata militer Perancis, Jumat.
Operasi pada Selasa itu menarget Bah ag Moussa, komandan militer kelompok ekstremis RVIM, yang masuk daftar sanksi PBB dan diyakini bertanggung jawab atas beberapa serangan terhadap pasukan Mali dan internasional di negara itu, kata juru bicara militer Perancis Kolonel Frederic Barbry kepada wartawan, Jumat (13/11).
BACA JUGA: Pencabutan Sanksi Terhadap Mali Hadapi MasalahDrone pengintai membantu pasukan Perancis di Mali mengidentifikasi truk Moussa di wilayah Menaka di Mali timur. Truk itu kemudian menjadi sasaran serangan helikopter dan 15 pasukan komando Perancis yang dikirim ke lokasi, kata Barbry.
Kelima orang dalam truk itu tewas setelah mengabaikan tembakan peringatan dan menembaki pasukan Perancis, katanya. Ia menggambarkan serangan itu sebagai tindakan "pertahanan yang sah" dan mengatakan bahwa mayat-mayat itu ditangani "sesuai hukum kemanusiaan internasional." Ia menolak berkomentar apakah pasukan sekutu termasuk Amerika membantu informasi intelijen untuk operasi tersebut.
Dalam pernyataan, menteri pertahanan Perancis mengatakan, Moussa bertanggung jawab melatih anggota baru kelompok jihad. Itu adalah tindakan Perancis terbaru di Mali dalam beberapa pekan ini yang menewaskan tersangka ekstremis. [ka/pp]