Pasukan Rusia Disebut akan Rebut Kyiv

Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov menghadiri pertemuan dengan komandan pasukan gabungan ke-8 Rusia Distrik Militer Selatan dan unit pasukan khusus di pusat operasi selama konflik Ukraina-Rusia di kota Mariupol, Ukraina 28 Maret 2022. (Foto: Reuters)

Ramzan Kadyrov, penguasa Republik Rusia Chechnya, mengatakan pada Senin (11/4) pagi bahwa pasukan Rusia akan melakukan serangan tidak hanya di pelabuhan Mariupol yang telah terkepung, tetapi juga di Ibu Kota Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya.

"Akan ada serangan ... tidak hanya di Mariupol, tetapi juga di tempat lain, kota dan desa," kata Kadyrov dalam sebuah video yang diposting di saluran Telegramnya.

"Luhansk dan Donetsk - kami akan sepenuhnya membebaskan mereka pertama kali... dan kemudian mengambilalih Kyiv dan semua kota lainnya."

Kepala Republik Chechnya Ramzan Kadyrov dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di kediaman dekat Moskow, 31 Agustus 2019. (Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via Reuters)

Kadyrov, yang sering menggambarkan dirinya sebagai "prajurit kaki" Presiden Rusia Vladimir Putin, mengatakan tidak ada keraguan tentang pengambilalihan wilayah Kyiv.

"Saya jamin: tidak ada satu langkah pun yang akan diambil kembali," kata Kadyrov.

Kadyrov telah berulang kali dituduh oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa melakukan pelanggaran hak, tetapi ia membantah tuduhan tersebut.

BACA JUGA: Menghitung Kekuatan Angkatan Bersenjata Ukraina vs Rusia

Moskow berperang dua kali dengan separatis di Chechnya, wilayah berpenduduk mayoritas Muslim di Rusia selatan, setelah pecahnya Uni Soviet pada 1991. Namun sejak itu Moskow menggelontorkan sejumlah besar uang ke wilayah itu untuk membangunnya kembali dan memberi Kadyrov otonomi yang luas.

Kremlin menggambarkan tindakannya di Ukraina sebagai "operasi khusus" untuk demiliterisasi dan "denazifikasi" tetangganya dan pada Minggu (10/4) Rusia mengintensifkan serangannya di Ukraina timur. [ah/rs]