Pesawat Tempur Koalisi Pimpinan Saudi Teruskan Serangan di Yaman

Seorang pengikut setia mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, berdiri di depan rumah mantan Presiden tersebut, yang hancur akibat serangan udara dari Pasukan Saudi di Sanaa, Yaman (10/5).

Para pejabat Saudi dan Amerika mengumumkan usul gencatan senjata itu pekan lalu untuk memungkinkan pangan, bahan bakar, dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan mencapai kaum sipil di Yaman.

Pesawat-pesawat tempur dari koalisi yang dipimpin Saudi meneruskan serangan udara terhadap pemberontak Houthi di Yaman hari Senin, sehari sebelumgencatan senjata kemanusiaan mulai berlaku.

Pesawat-pesawat tersebut membom daerah Sanaa dekat perbatasan Saudi, serta Taiz di Yaman barat-daya dan provinsi Marib penghasil minyak di timur.
Para pejabat Saudi dan Amerika mengumumkan usul gencatan senjata itu pekan lalu untuk memungkinkan pangan, bahan bakar, dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan mencapai kaum sipil di Yaman.

Houthi mengatakan hari Minggu mereka telah menerima gagasan itu, yang dijadwalkan mulai hari Selasa.

Sementara itu, militer Maroko mengatakan hari Senin mereka sedang menyelidiki apa yang terjadi terhadap salah satu pesawat tempur F-16-nya yang hilang ketika sedang ikut dalam serangan udara yang dipimpin Saudi.

Dalam pernyataan yang dimuat oleh media pemerintah, militer mengatakan pesawat itu terakhir kelihatan Minggu malam dan bahwa seorang pilot dari pesawat tempur lain dalam swadron yang sama tidak melihat pilot tersebut terjun ke luar pesawat.