Patung Budak Berlutut di Depan Lincoln di Boston Dibongkar

Patung yang menggambarkan budak yang dibebaskan berlutut di hadapan Presiden Abraham Lincoln, di Boston, 25 Juni 2020. (Foto: AP)

Patung Abraham Lincoln dengan seorang budak merdeka, yang tampak berlutut di kakinya, telah dibongkar dari tempatnya di pusat kota Boston. Patung itu menuai kecaman di tengah-tengah tudingan ketidakadilan ras.

Pekerja menurunkan Emancipation Memorial, yang juga dikenal sebagai Emancipation Group dan Freedman Memorial, pada Selasa (29/12) pagi dari taman tak jauh dari Boston Common. Patung itu telah dipasang di sana sejak 1879.

Pejabat kota pada akhir Juni lalu setuju menurunkan patung itu setelah keluhan dan perdebatan sengit mengenai desain patung tersebut. Wali Kota Marty Walsh mengakui saat itu bahwa patung tersebut membuat penduduk dan pengunjung sama-sama "tidak nyaman."

Patung perunggu itu adalah replika monumen di Washington, DC yang dipasang tiga tahun sebelumnya. Replika itu dipasang di Boston, tempat tinggal pencipta patung tersebut, Thomas Ball, orang kulit putih.

Patung itu dibuat untuk merayakan pembebasan budak di Amerika dan didasarkan pada Archer Alexander, orang kulit hitam yang lari dari perbudakan, membantu Tentara Union dan merupakan orang terakhir yang ditangkap kembali di bawah Undang-Undang Buron Perbudakan. Namun, walaupun sebagian melihat pria bertelanjang dada itu bangkit sambil melepas belenggu di pergelangannya, sebagian lain melihatnya sedang berlutut di depan Lincoln, kulit putih, tokoh pembebasan budak.

Donatur Freed Black membiayai patung yang asli di Washington. Politisi kulit putih dan pemain sirkus, Moses Kimball, mendanai patung replika di Boston.

Lebih dari 12.000 orang menandatangani petisi menuntut penyingkiran patung itu, dan komisi seni publik Boston dengan suara bulat memutuskan menurunkannya. Patung itu akan disimpan sampai kota memutuskan apakah akan memajangnya di museum atau tidak.[ka/ft]