Pemilih muda atau young voters menjadi salah satu target utama setiap pasangan calon presiden dan wakil presiden dalam pemilu presiden Amerika 2012.
Paul Ryan berusaha menarik para pemilih muda dalam pidato nominasinya Rabu malam.
“Saya terima panggilan generasi saya untuk memberikan anak-anak kita Amerika yang pernah diwariskan pada kita, di mana ada kesempatan bagi yang muda dan keamanan bagi yang tua – dan saya tahu, kita siap.”
Demikian petikan pidato Paul Ryan saat menerima nominasi resmi calon wakil presiden dalam Konvensi Nasional Partai Republik Rabu malam. Ryan langsung mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari “kaum muda” – generasi baru yang akan memimpin Amerika di masa depan.
“Kaum muda” memang menjadi salah satu target utama dalam pemilu presiden Amerika tahun ini. Ada sekitar 64 juta warga berusia 18 – 34 tahun yang akan ikut memilih tahun ini. Jumlah yang sangat signifikan untuk diraih guna memenangkan pemilu presiden.
Apalagi menurut data Pew Research, kemenangan Presiden Obama dalam pemilu tahun 2008 adalah berkat keberhasilannya meraih 66 persen dukungan kelompok muda.
Namun menurut Paul Ryan, kini anak muda yang dulu gigih mendukung Obama, termangu menatap poster Obama yang kian suram di kamar tidur mereka sambil berpikir kapan mereka bisa melanjutkan kehidupan.
"Para mahasiswa tidak semestinya menjalani usia 20-an di kamar tidur masa kecil mereka, menatap poster Obama memudar, dan bertanya kapan mereka dapat pindah dan hidup mandiri. Setiap orang yang merasa terjebak dalam ekonomi Obama, tepat untuk fokus di sini dan sekarang ini. Dan saya harap Anda juga paham. Jika Anda merasa ditinggalkan (ingatlah): Anda belum gagal, para pemimpin And-lah yang telah gagal!" ujar Paul Ryan.
Pasangan Mitt Romney – Paul Ryan memang merupakan pasangan unik. Sama seperti ketika Barack Obama dan Joe Biden mengikuti pemilu presiden tahun 2008. Kala itu Obama berusia 47 tahun dan Joe Biden berusia 66 tahun.
Kini format itu berbanding terbalik pada pasangan Mitt Romney-Paul Ryan. Mitt Romney kini berusia 65 tahun, sementara Paul Ryan 42 tahun.
Dalam pidatonya Rabu malam, Paul Ryan – secara bergurau – menggambarkan kesenjangan usia dan perbedaan-perbedaan diantara keduanya, terkait kesenjangan usia itu.
"Generasi saya dan gubernur Mitt Romney sangat berbeda. Dalam beberapa hal kami pun sedikit berbeda. Ada lagu-lagu di iPodnya yang saya dengar ketika berkampanye keliling dengan bis dan juga saya dengar di banyak lift hotel. Ia sebenarnya mendesak saya untuk memainkan beberapa lagu itu pada kampanye. Saya katakan padanya, semoga ini bukan bagian kesepakatan Mitt, karena lagu-lagu saya diawali dengan kelompok AC-DC dan diakhir oleh Led Zeppelin," ujar Ryan.
Sejak pemilu tahun 2004, kesenjangan usia pemilih semakin lebar dan menjadi faktor utama dalam kemenangan Barack Obama pada pemilu tahun 2008. Enam puluh enam persen kaum muda memilih Obama dibanding John Mc Cain pada pemilu 2008. Akankah Mitt Romney berhasil meraih dukunga serupa lewat kehadiran Paul Ryan sebagai pendampingnya?. Jawabannya masih harus menunggu pemilu presiden 6 November mendatang.
“Saya terima panggilan generasi saya untuk memberikan anak-anak kita Amerika yang pernah diwariskan pada kita, di mana ada kesempatan bagi yang muda dan keamanan bagi yang tua – dan saya tahu, kita siap.”
Demikian petikan pidato Paul Ryan saat menerima nominasi resmi calon wakil presiden dalam Konvensi Nasional Partai Republik Rabu malam. Ryan langsung mengidentifikasikan dirinya sebagai bagian dari “kaum muda” – generasi baru yang akan memimpin Amerika di masa depan.
“Kaum muda” memang menjadi salah satu target utama dalam pemilu presiden Amerika tahun ini. Ada sekitar 64 juta warga berusia 18 – 34 tahun yang akan ikut memilih tahun ini. Jumlah yang sangat signifikan untuk diraih guna memenangkan pemilu presiden.
Apalagi menurut data Pew Research, kemenangan Presiden Obama dalam pemilu tahun 2008 adalah berkat keberhasilannya meraih 66 persen dukungan kelompok muda.
Namun menurut Paul Ryan, kini anak muda yang dulu gigih mendukung Obama, termangu menatap poster Obama yang kian suram di kamar tidur mereka sambil berpikir kapan mereka bisa melanjutkan kehidupan.
"Para mahasiswa tidak semestinya menjalani usia 20-an di kamar tidur masa kecil mereka, menatap poster Obama memudar, dan bertanya kapan mereka dapat pindah dan hidup mandiri. Setiap orang yang merasa terjebak dalam ekonomi Obama, tepat untuk fokus di sini dan sekarang ini. Dan saya harap Anda juga paham. Jika Anda merasa ditinggalkan (ingatlah): Anda belum gagal, para pemimpin And-lah yang telah gagal!" ujar Paul Ryan.
Kini format itu berbanding terbalik pada pasangan Mitt Romney-Paul Ryan. Mitt Romney kini berusia 65 tahun, sementara Paul Ryan 42 tahun.
Dalam pidatonya Rabu malam, Paul Ryan – secara bergurau – menggambarkan kesenjangan usia dan perbedaan-perbedaan diantara keduanya, terkait kesenjangan usia itu.
"Generasi saya dan gubernur Mitt Romney sangat berbeda. Dalam beberapa hal kami pun sedikit berbeda. Ada lagu-lagu di iPodnya yang saya dengar ketika berkampanye keliling dengan bis dan juga saya dengar di banyak lift hotel. Ia sebenarnya mendesak saya untuk memainkan beberapa lagu itu pada kampanye. Saya katakan padanya, semoga ini bukan bagian kesepakatan Mitt, karena lagu-lagu saya diawali dengan kelompok AC-DC dan diakhir oleh Led Zeppelin," ujar Ryan.
Sejak pemilu tahun 2004, kesenjangan usia pemilih semakin lebar dan menjadi faktor utama dalam kemenangan Barack Obama pada pemilu tahun 2008. Enam puluh enam persen kaum muda memilih Obama dibanding John Mc Cain pada pemilu 2008. Akankah Mitt Romney berhasil meraih dukunga serupa lewat kehadiran Paul Ryan sebagai pendampingnya?. Jawabannya masih harus menunggu pemilu presiden 6 November mendatang.