Paus Benediktus XVI mendesak negara-negara nuklir untuk menghapuskan khazanah senjata nuklir mereka.
Paus mengungkapkan permohonan itu hari Sabtu di Vatikan setelah duta besar Jepang yang baru untuk Tahta Suci menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Paus.
Paus Benediktus menyebut senjata nuklir sebagai sumber ketegangan dan menimbulkan rasa saling tidak percaya. Dia mengatakan, peringatan 65 tahun pemboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang harus dimaknai sebagai peringatan akan kengerian yang disebabkan senjata nuklir.
Amerika menjatuhkan bom atas ke kedua kota itu bulan Agustus 1945, menewaskan lebih dari 200 ribu orang. Jepang menyerah tanpa syarat segera setelah itu, mengakhiri Perang Dunia II.
Paus Benediktus memuji Jepang karena menjadi contoh sejak pemboman itu, karena selalu mencari jalan damai atas berbagau konflik.