Vatikan mengatakan, Sri Paus Fransiskus bermaksud mempererat hubungannya dengan para pemimpin Muslim dalam lawatan tiga harinya ke Turki, yang dimulai hari Jumat (28/11).
Menurut para pejabat, toleransi agama dan aksi melawan ekstremisme akan menjadi agenda penting saat Sri Paus bertemu dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan dan ulama terkemuka, Mehmet Gormez.
Turki adalah negara yang mayoritas penduduknya Muslim, namun secara konstitusi adalah negara sekuler.
Lawatan tersebut dilaksanakan di tengah-tengah munculnya ketegangan baru antara Muslim dan Kristen serta situasi di mana kelompok militan ISIS menguasai banyak wilayah di Irak dan Suriah, mengakibatkan sekitar 1,6 juta pengungsi menyeberangi perbatasan masuk ke Turki.