Paus Fransiskus memuji Presiden Mozambik dan pemimpin oposisi negara itu, Kamis (5/9), atas keberanian mereka menandatangani kesepakatan perdamaian baru, sewaktu ia memulai kunjungannya ke negara di Afrika bagian selatan itu. Paus menyerukan agar semua pihak berusaha menciptakan masa depan di mana rekonsialisi, harapan, dan pembangunan berkelanjutan menjadi senjata perdamaian.
Ribuan warga, beberapa di antara mereka mengenakan rok-rok berwarna-warni yang berhiaskan gambar Paus dan kata-kata bertuliskan, “harapan, perdamaian, rekonsiliasi” berjajar di jalan-jalan di ibukota, Maputo, untuk menyambut iring-iringan kendaraan paus sewaktu menuju instana presiden untuk bertemu Presiden Felipe Nyusi.
BACA JUGA: Paus Kirim Pesan Perdamaian ke MozambikSetelah pertemuan pribadi itu, Paus Fransiskus bertemu dengan sejabat pemerintah, dan pemimpin kelompok Renamo, Ossufo Momade, yang menandatangani kesepakatan damai dengan Nyusi, dan merupakan salah satu tamu yang diundang.
Ketika Nyusi menyebut Momade sebagai “saudara saya” dalam pidato pembukaannya, Momade berdiri dan mendapat sambutan hangat hadirin.
Para analis mengatakan, pertemuan Nyusi, yang Katolik, dan Momade, yang Muslim, dalam menyambut Paus menyampaikan pesan persatuan yang kuat di tengah keberagaman di Mozambik yang memiliki sejarah panjang toleransi beragama. [ab/lt]