Paus Rayakan Misa Minggu Palem secara Tertutup dan Tanpa Dihadiri Umat

Paus Fransiskus berdoa dalam Misa Minggu Palem di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Minggu (5/4).

Paus Fransiskus Minggu (5/4) mendesak orang-orang muda agar menghargai pahlawan yang sejati, ketika dunia sedang menanggapi pandemi virus corona. Dalam Misa Minggu Palem di Basilika Santo Petrus yang kosong, Paus mengatakan, pahlawan sejati adalah mereka yang mengorbankan diri demi menyelamatkan orang lain.

Paus Fransiskus merayakan Misa Minggu Palem di balik pintu tertutup dan tanpa dihadiri oleh umat, dari Tahta Santo Petrus. Ini merupakan permulaan dari Minggu Suci dan belum pernah berlangsung dalam suasana seperti ini baik di Vatikan maupun di tempat-tempat lain di dunia.

Berbicara kepada umat Katolik di seluruh dunia, yang menonton di televisi atau lewat Internet, Paus Fransiskus memberitahu mereka agar tetap tabah dalam menghadapi tragedi pandemi ini, meskipun sedemikian banyaknya harapan yang musnah, dan juga perasaan ditinggalkan di sanubari banyak orang.

Paus Fransiskus membawa cabang palem sebelum Misa Minggu Palem tertutup di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Minggu (5/4).

Paus mengatakan, “tragedi yang kita hadapi memanggil kita untuk lebih serius, dan jangan terperangkap dalam hal-hal yang kurang bermakna; menyadari kembali bahwa kehidupan ini tidak ada artinya tanpa pelayanan kepada sesama manusia .”

Paus mendesak umatnya untuk membantu orang yang sedang menderita dan paling membutuhkan bantuan. Dia memberitahu mereka agar jangan memprihatinkan kekurangan mereka sendiri, tetapi memikirkan apa yang bisa mereka lakukan untuk orang lain.

“Mencintai, berdoa, mengampuni, dan memperhatikan yang lain, di dalam keluarga, dan di dalam masyarakat: semua ini pasti sulit. Ini seperti via crucis atau jalan salib,” kata Paus, mengacu kepada penderitaan Yesus menjelang penyalibannya.

Paus memberitahu generasi muda agar mencontoh para pahlawan sejati yang banyak kita saksikan pada hari-hari ini. Mereka tidak terkenal, kaya, atau sukses, katanya, tetapi mereka memberikan pengorbanan demi menyelamatkan orang lain. “Anda juga harus terpanggil untuk mempertaruhkan nyawa Anda,” katanya. [jm/ii]