Paus Fransiskus hari Minggu (28/11) menyampaikan tentang kepedihan yang dirasakannya atas para migran yang telah menderita dan meninggal ketika melintasi Selat Inggris, juga migran yang kini terjebak di perbatasan Polandia dan Belarus, serta di Laut Tengah.
Paus meminta jemaat yang mengikuti pemberkatannya di Lapangan Santo Petrus untuk berdoa “bagi para migran dan penderitaan mereka.”
Mereka yang hadir termasuk anggota asosiasi migran, yang telah ditemui sehari sebelumnya di Vatikan. Mereka memegang spanduk besar yang terdiri dari bendera negara-negara di seluruh dunia.
BACA JUGA: Penyelundup Migran Eropa Raup Pendapatan Bersih Hingga Jutaan EuroPernyataan Paus itu disampaikan pasca tragedi di Selat Inggris pertengahan pekan lalu yang menewaskan 27 migran. Insiden serupa kerap terjadi di Laut Tengah.
Pejabat PBB memperkirakan sekitar 1.600 orang telah meninggal atau hilang di Laut Tengah dalam setahun terakhir ini saja.
Secara khusus Paus juga mengenang para migran yang dikembalikan dari Eropa ke negara-negara asal mereka di bagian utara Afrika. Di sana, ujar Paus, “mereka ditangkap oleh para pedagang manusia dan diperbudak. Mereka menjual para perempuan dan menyiksa laki-laki.”
Paus menyerukan institusi militer dan madani untuk membantu mengakhiri penderitaan para migran ini. [em/lt]