PBB Dengarkan Kesaksian Serangan Senjata Kimia di Suriah

Seorang pria Suriah dirawat di Kfar Zeita, bagian utara Damaskus, setelah menurut saksi terkena serangan gas sarin. (Foto: Dok)

Para diplomat menjadi sedih melihat video anak-anak di desa Sarmin sesak nafas dan muntah akibat gas klorin sementara para dokter berjuang keras mengobati mereka.

Dewan Keamanan PBB Kamis mendegarkan (16/4) kesaksian yang mengharukan dari seorang dokter yang berusaha menyelamatkan nyawa korban serangan senjata kimia bulan lalu di Suriah.

“Kalau ada yang tidak berlinang air mata dalam ruangan itu, saya tidak melihatnya,” kata Duta Besar AS Samantha Power kepada para wartawan setelah pertemuan tertutup itu.

Dia mengatakan para diplomat menjadi sedih melihat video anak-anak di desa Sarmin sesak nafas dan muntah akibat gas klorin sementara para dokter berjuang keras mengobati mereka.

Power mengatakan dewan keamanan juga mendengar kisah yang mengerikan mengenai semua anggota satu keluarga tewas oleh serangan itu.

Dia mengatakan semua bukti menunjukkan bahwa senjata kimia itu datang dari helikopter dan mengemukakan bahwa hanya militer Suriah mempunyai helikopter.

“Tetapi kita perlu mengambil langkah dengan cara yang juga sangat tegas bagi semua anggota dewan keamanan bahwa orang-orang yang bertanggung jawab atas serangan tersebut harus dituntut,” tambahnya.

Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad telah mengatakan mereka tidak pernah menggunakan dan tidak akan pernah menggunakan senjata kimia terhadap kaum sipil.