Majelis Umum PBB diperkirakan akan menyetujui sebuah resolusi yang mengutuk kekerasan di Suriah dan meminta pemerintah negara itu agar memberi akses kepada tim penyelidik PBB, Rabu (15/5).
Resolusi tidak mengikat yang dirancang oleh Qatar tersebut menyambut baik koalisi oposisi utama sebagai peserta dialog yang efektif, yang dibutuhkan bagi transisi politik di Suriah. Resolusi itu juga menyebut penerimaan internasional yang luas atas koalisi oposisi itu sebagai wakil yang sah rakyat Suriah.
Resolusi itu juga menuntut agar Suriah memberi tim PBB akses yang leluasa untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia. Tim yang diberi wewenang oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon tersebut siap untuk dikirim, tetapi Suriah belum mengizinkan mereka memasuki negara itu.
Rusia menentang resolusi tersebut, dan para diplomat mengatakan dokumen itu diperkirakan akan memperoleh lebih sedikit dukungan daripada resolusi sebelumnya yang disetujui Majelis Umum PBB Agustus lalu.
Resolusi itu juga menuntut agar Suriah memberi tim PBB akses yang leluasa untuk menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia. Tim yang diberi wewenang oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon tersebut siap untuk dikirim, tetapi Suriah belum mengizinkan mereka memasuki negara itu.
Rusia menentang resolusi tersebut, dan para diplomat mengatakan dokumen itu diperkirakan akan memperoleh lebih sedikit dukungan daripada resolusi sebelumnya yang disetujui Majelis Umum PBB Agustus lalu.