PBB: Kelaparan akibat Musim Dingin di Afghanistan Sementara Dapat Dicegah

Para warga Afghanistan mengantri untuk menerima roti gratis yang dibagikan sebagai bagian dari kampanye melawan kelaparan di sebuah toko roti di Kabul, Afghanistan, pada 18 Januari 2022. (Foto: AFP/Wakil Kohsar)

Sejumlah donor dan badan bantuan telah membantu mencegah terjadinya bencana kelaparan massal pada musim dingin kali ini di Afghanistan untuk sementara waktu dengan memberikan bantuan bagi sekitar 20 juta warga Afghanistan yang membutuhkan.

Namun sayangnya prospek perekonomian negara tersebut masihlah suram.

“Kami yakin seiring dengan berakhirnya musim dingin, kami dapat mencegah ketakutan terburuk kami akan terjadinya kelaparan dan bencana kelaparan yang meluas,” ujar Deborah Lyons, perwakilan khusus Sekretaris Jenderal PBB dan kepala Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA), kepada Dewan Keamanan pada Rabu (2/3).

Your browser doesn’t support HTML5

Pengungsi Afghanistan Sulit Menyewa Rumah di AS


Badan-badan bantuan telah memperingatkan tentang kelaparan massal selama musim dingin, yang berlangsung hingga akhir Maret mendatang. Negara yang terkurung oleh daratan itu jatuh ke dalam krisis kemanusiaan yang besar di mana kondisi perekonomiannya jatuh setelah Taliban mengambil alih kekuasaan pada Agustus 2021.

Sementara sejumlah donor telah menghentikan semua bantuan pembangunan ke Afghanistan sejak Agustus lalu, Amerika Serikat bersama donor lainnya terus memberikan bantuan keuangan melalui badan-badan PBB dan organisasi nonprofit lainnya untuk membantu warga Afghanistan yang paling rentan. Bank Dunia, pada Selasa (1/3), mengumumkan rencama pemberian lebih dari $1 miliar kepada badan-badan PBB dan organisasi nonprofit internasional untuk kebutuhan kemanusiaan di Afghanistan.

BACA JUGA: Taliban Bela Operasi Penggeledahan Rumah di Kabul, Larang Warga Tinggalkan Afghanistan

“Mari bersikap realistis. Apa yang telah kami lakukan hanyalah untuk mengulur waktu sedikit,” ujar Lyons seraya menambahkan bahwa ekonomi Afghanistan menghadapi titik kritis karena penutupan sejumlah bisnis, pengangguran meningkat, dan lebih banyak warga Afghanistan jatuh dalam kemiskinan.

Badan-badan PBB telah memohon bantuan senilai $4,4 miliar untuk didistribusikan kepada sekitar 22 juta orang di Afghanistan pada 2022. Pada 3 Maret, kurang dari 13 persen dari dana tersebut telah dipenuhi, menurut sebuah badan pemantau keuangan PBB. [mg/jm]