Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bekerjasama dengan pihak yang mengurusi masalah kesehatan di Palestina, pada hari Minggu (1/9) mulai melakukan vaksinasi polio pada anak-anak di Jalur Gaza, setelah Israel dan Hamas setuju untuk menangguhkan sejenak perang yang sudah berlangsung selama 11 bulan.
Kampanye vaksinasi polio itu dimulai di daerah-daerah di bagian tengah Gaza, dan akan bergerak ke daerah-daerah lain dalam beberapa hari mendatang. Pertempuran akan dihentikan sedikitnya selama delapan jam selama tiga hari berturut-turut demi pelaksanaan vaksinasi ini.
Badan Kesehatan Sedunia (WHO) mengatakan penangguhan pertempuran itu kemungkinan akan diperpanjang hingga hari keempat dan vaksinasi putaran pertama akan berlangsung selama kurang dari dua minggu.
BACA JUGA: Serangan Udara Israel Tewaskan Puluhan di Gaza Menjelang Vaksinasi Polio MassalWakil WHO Untuk Gaza dan Tepi Barat, Richard Peeperkorn mengatakan “bersama Kementerian Kesehatan Palestina, UNICEF, UNRWA, WHO dan banyak mitra lainnya, termasuk LSM-LSM, kami menargetkan untuk memberikan vaksinasi polio di pusat kota Gaza. Kami menargetkan 157.000 anak berusia di bawah 10 tahun. Kami akan melakukannya dalam tiga hari berturut-turut, dan akan menambah satu hari lagi jika diperlukan.”
Dengan diantar oleh anggota keluarga mereka, sejumlah anak memadati sebuah klinik yang dikelola PBB di Deir Al-Balah, di pusat kota Gaza, di mana sekitar satu juta orang berlindung. Para petugas medis menandai anak-anak yang telah divaksinasi dengan memberi tanda di jari mereka.
Para pejabat WHO mengatakan setidaknya 90% anak-anak perlu divaksinasi dua kali dengan jeda waktu empat minggu agar kampanye ini berhasil, namun kampanye ini menghadapi tantangan besar di Gaza, yang sebagian besar telah hancur akibat perang. [em/ka]