Juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers di New York hari Jumat (27/8) mengatakan PBB “yang telah bekerja untuk rakyat Afghanistan selama beberapa dekade – yaitu UNAMA – dan staffnya akan tetap melakukan segalanya untuk rakyat Afghanistan yang telah sangat menderita.”
Ditambahkannya, “Wakil Perwakilan Khusus PBB dan Koordinator Kemanusiaan di Afghanistan Ramiz Alakbarov menyampaikan penghargaan pada LSM medis yang membantu warga sipil yang luka-luka dalam serangan di luar bandara Kabul hari Kamis (26/8), termasuk anak-anak. Ia juga menegaskan kembali komitmen pada rakyat Afghanistan dan menyerukan perlindungan mereka segera.”
BACA JUGA: PBB, NATO, Bahkan Taliban Kecam Serangan Bunuh Diri di KabulDujarric juga mengatakan, “Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa ketika puluhan ribu warga Afghanistan yang rentan dievakuasi melalui operasi udara di bandara Kabul, jutaan warga Afghanistan yang rentan lainnya akan tetap tinggal di negara itu, dan kami memiliki tanggung jawab kolektif untuk terus membantu mereka.”
WHO mengatakan mereka memiliki staf di 34 propinsi di seluruh negara itu yang akan siap memantau situasi kesehatan. Kabar baiknya, tambah Dujarric, dari sekitar 2.200 fasilitas kesehatan yang dipantau, 97% tetap buka dan berfungsi.
“Meskipun mereka dengan cepat kehabisan pasokan medis dan WHO saat ini tidak dalam posisi dapat membantu mereka,” ujarnya.
Dujarric juga melaporkan bahwa Organisasi Pangan dan Pertanian PBB FAO memperingatkan “kerentanan pangan di Afghanistan dan ancaman terhadap mata pencarian di pedesaan sudah menjadi perhatian sejak sebelum pergolakan saat ini, sebagai konsekuensi terjadinya kekeringan, pandemi Covid-19 dan faktor-faktor lain.” [em/pp]