Empat belas markas yang dikelola bersama oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Uni Afrika di kawasan Darfur, Sudan selama 13 tahun ini, telah berada di bawah kendali Sudan dan akan digunakan oleh penduduk setempat.
Penyerahan resmi baru-baru ini tersebut dilakukan sejalan dengan perjanjian kerangka kerja yang ditandatangani pada 4 Maret antara PBB dan Misi Uni Afrika di Darfur (UNAMID) dan Sudan.
Dewan Keamanan PBB pada tahun lalu memilih untuk menyerahkan fasilitas-fasilitas itu kepada pemerintah Sudan. Namun, M’Baye Babacar Cissé, asisten sekjen PBB mengatakan repatriasi perlengkapan dan staf dari Darfur telah berjalan selama empat bulan.
“Penerima utamanya adalah masyarakat setempat dan para pengungsi dalam negeri dan lokasi-lokasi tim itu akan digunakan sebagai pusat pelatihan vokasional, pusat pendidikan, klinik, pusat kesehatan atau pusat kegiatan masyarakat," kata Babacar kepada VOA.
UNAMID merepatriasi perlengkapan penjaga perdamaian ke negara-negara terkait, bersama sekitar 6.000 staf yang melakukan operasi penjaga perdamaian di Darfur sejak Desember 2020. Namun, kata Babacar, sebagian operasi itu terganggu oleh pandemi COVID-19. [vm/ft]