PBB menyatakan kesiapannya untuk mendukung upaya mengatasi segala tantangan yang dihadapi rakyat Palestina di Gaza setelah Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengumumkan pengunduran dirinya.
Menurut Juru Bicara PBB, Stephane Dujarric, “Pemerintahan Palestina yang kuat dan berdaya, yang mampu mengelola seluruh wilayah pendudukan Palestina, adalah kunci menuju terwujudnya negara Palestina yang layak, sesuai dengan batas wilayah tahun 1967.”
Gaza, sebagai bagian tak terpisahkan dari itu, menjadi fondasi bagi perdamaian, tambahnya.
BACA JUGA: Israel Bertekad Enyahkan Hamas, Meski Hadapi Konsekuensi EkonomiPengunduran diri itu tampaknya menjadi langkah pertama dalam proses menuju reformasi yang diupayakan AS seiring dengan meningkatnya negosiasi internasional untuk menghasilkan gencatan senjata.
Otoritas yang dibentuk berdasarkan perjanjian perdamaian sementara antara Israel dan Palestina pada awal tahun 1990-an bertanggung jawab atas pengelolaan sebagian wilayah Tepi Barat. Namun, saat ini terjadi masalah korupsi yang mengganggu stabilitas.
Sementara itu, Dujarric mengatakan bahwa rumah sakit di Gaza terus menghadapi tantangan logistik. Ia mencatat banyak bayi yang baru lahir meninggal karena para ibu tidak dapat melakukan pemeriksaan sebelum dan sesudah melahirkan. [mim/rd]