PBB mendesak Uganda untuk mengadili seorang komandan lapangan pemberontak Laskar Pembela Tuhan yang sudah ditangkap.
Pasukan Uganda menangkap Caesar Acellam, salah seorang pemimpin tinggi militer LRA di Republik Afrika Tengah, hari Sabtu. Sejak itu, beberapa pejabat Uganda mengatakan Acellam dapat diberi pengampunan berdasarkan UU Amnesti negara itu.
Radhika Coomaraswamy, utusan khusus PBB urusan kanak-kanak dan konflik bersenjata, dalam sebuah pernyataan Senin lalu mengatakan ia berharap "pihak berwenang Uganda tidak akan menerapkan amnesti tetapi sebaliknya menyeret Acellam ke pengadilan."
Ia mengatakan diajukannya ia ke pengadilan akan mengirim pesan kepada para pemimpin LRA bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka.
Pemimpin LRA Joseph Kony dan pemimpin lainnya dari kelompok itu dinyatakan sebagai buron oleh Mahkamah Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Amerika mengirim 100 penasehat militernya ke kawasan tersebut tahun lalu untuk memberi dukungan intelijen dalam mengejar pemimpin LRA Joseph Kony dan lainnya.
Senator Amerika Chris Coons mengatakan penangkapan Acellam hari Selasa menunjukan upaya internasional "mulai membuahkan hasil nyata."
Radhika Coomaraswamy, utusan khusus PBB urusan kanak-kanak dan konflik bersenjata, dalam sebuah pernyataan Senin lalu mengatakan ia berharap "pihak berwenang Uganda tidak akan menerapkan amnesti tetapi sebaliknya menyeret Acellam ke pengadilan."
Ia mengatakan diajukannya ia ke pengadilan akan mengirim pesan kepada para pemimpin LRA bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka.
Pemimpin LRA Joseph Kony dan pemimpin lainnya dari kelompok itu dinyatakan sebagai buron oleh Mahkamah Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Amerika mengirim 100 penasehat militernya ke kawasan tersebut tahun lalu untuk memberi dukungan intelijen dalam mengejar pemimpin LRA Joseph Kony dan lainnya.
Senator Amerika Chris Coons mengatakan penangkapan Acellam hari Selasa menunjukan upaya internasional "mulai membuahkan hasil nyata."