Pimpinan Bisnis China Enggan Kerjasama dengan Perusahaan Jepang

PM Jepang Shinzo Abe berbicara di depan para pengusaha Jepang di Tokyo Stock Exchange akhir tahun lalu (foto: dok).

Hasil jajak pendapat baru yang dirilis Rabu (8/1) menunjukkan, mayoritas eksekutif China mengaku tidak dapat berbisnis dengan perusahaan-perusahaan Jepang.
Sebuah jajak pendapat baru menunjukkan, mayoritas eksekutif China mengaku tidak dapat berbisnis dengan perusahaan-perusahaan Jepang karena hubungan China-Jepang yang memburuk.

Jajak pendapat di tiga negara, yang dirilis Rabu (8/1), itu dilakukan oleh media China Global Times, media Jepang Nikkei, dan media Korea Selatan Maeil Business.

Sekitar 60 persen pimpinan perusahaan China mengatakan, mereka tidak bisa memisahkan urusan bisnis dengan politik untuk bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan Jepang.

Prosentase yang hampir sama di kalangan para pemimpin bisnis Korea Selatan mengatakan, mereka berusaha menghindari berurusan dengan perusahaan-perusahaan Jepang karena adanya pertikaian diplomatik.

Namun, para eksekutif Jepang yang diwawancara untuk jajak pendapat ini lebih optimistik, dengan 80 persen di antara mereka mengatakan, mereka bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan dari kedua negara.

Banyak pimpinan bisnis di China dan Korea Selatan marah terhadap Jepang karena sengketa teritorial yang berbeda dan karena ketidaksensitifan Jepang akan sejarah imperialisme negara itu.