Amerika Serikat telah meminta negara-negara Teluk dan Mesir untuk mengatasi masalah mereka dengan Qatar. Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Yaman, Maladewa dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar atas dugaan negara itu berhubungan dengan organisasi teroris dan mempertanyakan sikap AS yang bermusuhan terhadap Iran.
Semua negara ini adalah sekutu AS dalam perang melawan ISIS dan ekspansionisme Iran. Pejabat AS mengatakan bahwa keretakan tersebut tidak akan merusak usaha tersebut.
Menteri Dalam Negeri Rex Tillerson, Senin (5/6) mendesak pihak-pihak dalam konflik itu untuk melakukan perundingan dan menyelesaikan masalah mereka. Namun dia mengatakan bahwa semua negara itu tetap berkomitmen pada upaya bersama untuk melawan terorisme.
"Saya berharap perpecahan mereka tidak akan memiliki dampak signifikan apapun terhadap perjuangan terpadu melawan terorisme di wilayah ini atau secara global. Semua pihak yang Anda sebutkan cukup bersatu dalam memerangi terorisme dan dalam pertarungan melawan ISIS. Mereka mengungkapkan hal itu baru-baru ini pada KTT di Riyadh," kata Rex Tillerson.
Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan bahwa Iran jelas-jelas berupaya mengacaukan kawasan tersebut.
"Mulai dari Suriah, di mana Assad tetap berkuasa hari ini karena tindakan Iran, sampai ke Yaman di mana mereka telah berkontribusi dengan cara yang tidak membantu dalam perang yang telah menyebabkan jutaan orang terjebak dan membuat mereka rentan terhadap kelaparan dan masalah kesehatan dan kekerasan. Jadi menurut saya, tindakan Iran yang akan berbicara paling keras," kata Menhen AS James Mattis.
Konflik antara Qatar dan negara-negara tetangganya di Teluk bukan hal yang baru.
"Uni Emirat dan Saudi sangat jelas dan terbuka dalam mengemukakan bahwa mereka tidak menyetujui hubungan Qatar dengan Ikhwanul Muslimin, kesediaan mereka untuk menampung pengkhotbah jihadis Mesir - dan ini sudah menjadi isu lama," kata Gerald Feirstein, analis Middle East Institute.
Pakar Timur Tengah ini mengatakan walaupun mengalami ketegangan, Qatar dan negara-negara tetangganya selalu sepakat mengenai pentingnya menghadang ekspansionisme Iran.
Namun dia mengatakan persatuan di antara negara-negara Teluk penting dalam meningkatkan keamanan dan stabilitas regional, dan Amerika Serikat selalu membantu sekutu-sekutu Teluknya menyelesaikan perselisihan mereka.
"Saya berharap Kuwait dan Oman dapat kembali memainkan peran positif dalam upaya menyelesaikan masalah ini. Saya melihat bahwa Emir Qatar Sheikh Tamim pergi ke Kuwait minggu lalu. Dugaan saya adalah bahwa dia meminta bantuan Kuwait dalam merangkul dan menyelesaikan perselisihan, dan Amerika Serikat harus mendukungnya sekali lagi," jelas Gerald Feirstein.
Negara-negara Arab sudah pernah menangguhkan hubungan diplomatik dengan Qatar pada masa lalu, namun pada hari Senin beberapa dari mereka juga memutuskan jalur darat, udara dan laut ke dan dari Qatar. [as/ab]