Marzuki Darusman, penyidik HAM PBB menganjurkan agar dilakukan penyelidikan terhadap pelanggaran yang terjadi di Korea Utara.
JENEWA —
Dalam sebuah laporan kepada Dewan HAM PBB, pelapor khusus urusan Korea Utara, Marzuki Darusman mengatakan, penyelidikan resmi HAM akan membantu menekan Korea Utara memperbaiki keadaan, yang dianggap merupakan salah satu yang terburuk di dunia
Laporan itu menggambarkan pelanggaran yang “sistematis dan meluas”, termasuk pembunuhan, perbudakan, pemenjaraan, penganiayaan, penyiksaan berdasarkan politik dan agama, serta penghilangan orang secara paksa.
Delegasi Korea Utara dalam Dewan yang berpusat di Jenewa itu, Choi Seukyoung mengatakan, laporan tersebut merupakan bagian dari konspirasi yang dipimpin Barat terhadap pemerintah Korea Utara.
“Laporannya adalah salinan dari bahan-bahan palsu mengenai keadaan HAM di negara saya, dibuat-buat dan diciptakan oleh kekuatan yang memusuhi, pembangkang, dan pemberontak-pemberontak lainnya. Ini tidak lebih dari alat komplotan politik untuk menyabot sistem sosialis kami dengan mencemarkan citra Republik Demokrasi Rakyat Korea yang bermartabat dan menciptakan tekanan internasional dengan dalih perlindungan hak asasi,” Choi Seukyoung.
Dukungan bagi penyelidikan PBB meningkat, antara lain karena Rusia dan China, sekutu lama Korea Utara, tidak lagi duduk dalam Dewan HAM.
Amerika Serikat dan Jepang telah menyatakan mendukung dilakukannya penyelidikan internasional.
Marzuki Darusman mengatakan, keadaan di Korea Utara telah memburuk sejak Kim Jong Un memegang kekuasaan di negara itu setelah ayahnya, Kim Jong Il meninggal dunia tahun 2011.
Laporan itu menggambarkan pelanggaran yang “sistematis dan meluas”, termasuk pembunuhan, perbudakan, pemenjaraan, penganiayaan, penyiksaan berdasarkan politik dan agama, serta penghilangan orang secara paksa.
Delegasi Korea Utara dalam Dewan yang berpusat di Jenewa itu, Choi Seukyoung mengatakan, laporan tersebut merupakan bagian dari konspirasi yang dipimpin Barat terhadap pemerintah Korea Utara.
“Laporannya adalah salinan dari bahan-bahan palsu mengenai keadaan HAM di negara saya, dibuat-buat dan diciptakan oleh kekuatan yang memusuhi, pembangkang, dan pemberontak-pemberontak lainnya. Ini tidak lebih dari alat komplotan politik untuk menyabot sistem sosialis kami dengan mencemarkan citra Republik Demokrasi Rakyat Korea yang bermartabat dan menciptakan tekanan internasional dengan dalih perlindungan hak asasi,” Choi Seukyoung.
Dukungan bagi penyelidikan PBB meningkat, antara lain karena Rusia dan China, sekutu lama Korea Utara, tidak lagi duduk dalam Dewan HAM.
Amerika Serikat dan Jepang telah menyatakan mendukung dilakukannya penyelidikan internasional.
Marzuki Darusman mengatakan, keadaan di Korea Utara telah memburuk sejak Kim Jong Un memegang kekuasaan di negara itu setelah ayahnya, Kim Jong Il meninggal dunia tahun 2011.