Pejabat AS-Jerman Bahas Tuduhan Mata-mata di Gedung Putih

Ilustrasi gambar yang menggambarkan logo Badan Keamanan Nasional AS (NSA) dekat sebuah komputer tablet dan telepon genggam Kanselir Jerman, Angela Merkel, ditampilkan berkali-kali di Frankfurt (28/10).

Para pejabat penting keamanan nasional Jerman dan Amerika bertemu di Washington untuk membahas tuduhan spionase oleh Amerika.
Pejabat-pejabat Jerman dan AS Bahas Spionase

Pejabat-pejabat penting keamanan nasional Jerman dan Amerika pada Rabu (30/10) bertemu di Washington untuk membahas tuduhan-tuduhan bahwa mata-mata Amerika telah menyadap pembicaraan telefon seluler Kanselir Jerman Angela Merkel.

Delegasi Jerman ini meliputi koordinator intelijen Kanselir Merkel, Guenter Heiss. Mereka dijadwalkan bertemu Kepala Inteljen Amerika James Clapper, penasihat Keamanan Nasional Susan Rice dan pejabat-pejabat lain di Gedung Putih.

Washington mengatakan pihaknya saat ini tidak menyadap telepon Merkel dan tidak akan melakukannya di masa depan, tetapi tidak menjawab pertanyaan apakah Amerika telah melakukannya di masa lalu, kemungkinan sejak 2002 – tiga tahun sebelum Merkel menjadi pemimpin Jerman.

Kanselir Merkel menyampaikan protes pribadinya mengenai penyadapan terhadap telepon selulernya dalam pembicaraan telepon dengan Presiden Barack Obama pekan lalu, dengan menambahkan aksi penyadapan di antara sesama teman tidak bisa dibenarkan.

Kini Jerman ingin agar Amerika dan Perancis mencapai kesepakatan pada akhir tahun ini untuk “tidak melakukan tindakan mata-mata” di antara sesama sekutu.

Sementara itu, Komisi Kebebasan Sipil Parlemen Uni Eropa melanjutkan lawatannya ke Washington untuk bertemu dengan spesialis urusan Eropa di Badan Keamanan Nasional Amerika (NSA). Mereka dijadwalkan membahas dampak skandal mata-mata tersebut pada warga Uni Eropa.

Kepala NSA Jendral Keith Alexander pada Selasa memberitahu panel Kongres Amerika bahwa laporan-laporan yang menyatakan NSA telah mengumpulkan jutaan data telepon warga Uni Eropa sama sekali tidak benar.

Alexander mengatakan beberapa badan mata-mata Eropa membagi informasi itu pada NSA sebagai bagian upaya bersama untuk membela pasukan Amerika dan Eropa di lapangan, serta warga Amerika dan Eropa di dalam negeri.

Ia mengatakan koran-koran Eropa salah mengartikan itu dengan dokumen-dokumen yang dicuri oleh mantan kontraktor NSA Edward Snowden, buronan Amerika yang kini mendapat suaka di Rusia.

Laporan-laporan bahwa NSA mengumpulkan data telepon warga Amerika dan memantau komunikasi ke-35 pemimpin dunia telah menimbulkan kemarahan sejumlah pemerintahan asing.

Tetapi Alexander mengatakan pengumpulan data telepon dan Internet secara masif di seluruh dunia telah mencegah 13 rencana teroris di Amerika dan 25 rencana teroris di Eropa dalam beberapa tahun ini.

Kepala Inteljen Amerika James Clapper memberitahu anggota Kongres Amerika bahwa pengumpulan informasi tentang pemimpin-pemimpin asing itu merupakan “prinsip dasar” mata-mata Amerika.
Ia menambahkan pihaknya perlu mengetahui kebijakan-kebijakan para pemimpin negara asing dan bagaimana nantinya dampak niat mereka pada Amerika.

Ketika Clapper ditanya apakah sekutu-sekutu Amerika juga memata-matai Amerika, ia menjawab “sudah pasti!”.

Clapper menyebut pengungkapan Edward Snowden “sangat merugikan kemampuan Amerika melindungi negara,” tetapi ia menambahkan “kami tidak sembarangan melakukan tindakan mata-mata tanpa pandang bulu” dan kami melakukannya hanya untuk “tujuan-tujuan inteljen yang sah”.