Pejabat PBB: Polio Tetap Jadi Ancaman Global

ARSIP - Seorang pekerja kesehatan memberikan vaksin polio ke seorang anak perempuan di Lahore, Pakistan, Senin, 9 April 2018 (foto: AP Photo/K.M. Chaudary)

Kemajuan pesat telah dicapai dalam upaya untuk menanggulangi polio di seluruh dunia. Sebelum program pemberantasan polio dimulai 30 tahun yang lalu, sekitar 350.000 anak mengalami kelumpuhan akibat polio setiap tahunnya. Angka ini mengalami penurunan pesat menjadi 28 di tahun 2018.

Namun demikian, Helen Rees, ketua komite darurat WHO, menyatakan hari Jumat bahwa polio tetap menjadi ancaman internasional. Ia menyatakan setiap strategi kesehatan yang tersedia harus dimanfaatkan untuk mencegah virus polio liar menyebar luas melintasi perbatasan negara.

“Kekhawatiran yang tetap dihadapi adalah kemungkinan timbulnya kembali wabah polio ini, dimana kita dapat menyaksikan wabah yang melampaui batas negara dan kemunduran dari seluruh usaha yang kita lakukan dan seluruh upaya di tingkat global yang telah dilakukan dalam memberantas polio,” ujar Rees. “Sudah barang tentu kita tidak ingin hal itu terjadi.”

Polio tetap menjadi endemi di lokasi-lokasi seperti Afghanistan, Pakistan, dan Nigeria. Rees menyatakan dalam beberapa bulan terakhir ada fenomena pertukaran virus polio liar ke dan dari Pakistan serta Afghanistan.

Kami telah mendapatkan sampel dimana terjadi penyebarluasan, dan sampel lingkungan yang positif di Pakistan,” ujarnya. “Dan di Afghanistan, karena situasinya yang lebih sulit di sana dari segi keamanan, kami tidak mampu untuk mengakses kemungkinan sebanyak satu juta anak untuk pelaksanaan vaksinasi.”

Secara terpisah, ada kabar baik dari kawasan Afrika. Direktur program pemberantasan polio di WHO, Michel Zaffran, mencatat sejauh ini virus polio liar belum dijumpai di Nigeria sejak virus itu terlacak terakhir kali lebih dari dua tahun yang lalu.

Apabila kondisi ini dapat bertahan, komisi sertifikasi regional dapat mendeklarasikan bahwa virus polio liar telah berhasil dikikis habis dari kawasan Afrika di penghujung tahun 2019 atau awal 2020. Ia mengatakan dana sebesar $4,2 milyar akan dibutuhkan untuk periode lima tahun berikutnya untuk memastikan bahwa penyakit ini benar-benar telah berhasil diberantas.

Polio, dimana selama ini belum ada obat penyembuhnya, menginvasi sistem syaraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen dalam hitungan jam. WHO menyatakan polio ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui jalan feces-mulut, atau yang lebih jarang adalah lewat makanan dan air yang terkontaminasi. Demam, kelelahan, sakit kepala, muntah-muntah, dan rasa tegang di bagian leher dan nyeri yang dirasakan di anggota badan adalah beberapa dari gejala-gejala polio. [ww]