Api kebakaran melalap atap kayu gedung sebuah universitas di Donetsk menyusul serangan bom klaster oleh Ukraina pada Sabtu (5/8), kata pejabat gawat darurat di kota sebelah timur Ukraina yang dikuasai Rusia.
“Sebagai akibat serangan di Donetsk, gedung pertama Universitas Ekonomi dan Perdagangan terbakar,” kata Alexei Kulemzin, wali kota yang diangkat oleh Rusia, melalui aplikasi pesan Telegram.
“Kami mengerahkan 12 tangki air, tiga tangga dan 100 petugas pemadam kebakaran,” kata Kostrubitsky, menteri kegawatdaruratan yang diangkat Rusia untuk wilayah itu. Rusia menyebut wilayah itu Republik Rakyat Donetsk.
"Seluruh atap terbakar," tukasnya.
BACA JUGA: Presiden Ukraina Bertekad Lanjutkan Pemberantasan KorupsiKostrubitsky mengatakan Ukraina menggunakan bom-bom klaster dalam serangan yang menyebabkan kebakaran. Reuters tidak bisa memastikan kebenaran informasi itu secara mandiri. Kedua belah pihak sudah menggunakan bom klaster sepanjang invasi Rusia ke Ukraina yang sudah berjalan 17 bulan.
Ukraina yang menerima pasokan bom tandan dari Amerika Serikat (AS) bulan lalu, sudah berjanji hanya akan menggunakan senjata itu untuk mengusir konsentrasi tentara musuh.
Belum ada komentar dari pihak Ukraina mengenai serangan bom klaster itu. Kedua belah pihak membantah serangannya menarget warga dan infrastruktur sipil.
Kostrubitsky mengatakan tidak ada orang di dalam gedung selama penembakan.
"Yang paling sulit adalah atapnya dari kayu, sehingga apinya menjalar dengan cepat."
Kantor berita negara Rusia RIA mengutip Kostrubitsky dan layanan darurat mengatakan api menyebar ke area seluas sekitar 1.800 meter persegi sebelum akhirnya berhasil dipadamkan pada Minggu (6/8) pagi. [ah/ft]