Pejabat Thailand Biarkan 'Penjualan' Pengungsi Rohingya

Para pengungsi muslim Rohingya berkumpul saat bulan Ramadhan di tempat penahanan imigran di provinsi Kanchanaburi, Thailand (foto: dok).

Para pejabat Thailand dilaporkan telah membiarkan para pengungsi Muslim Rohingya dijual kepada para pedagang manusia untuk dijadikan sandera.
Penyidikan yang dilakukan sebuah kantor berita menunjukkan bahwa para pejabat Thailand diam-diam membiarkan para pengungsi Muslim Rohingya dijual kepada pedagang manusia, yang menyandera mereka demi uang tebusan dalam kondisi yang sangat brutal.

Laporan kantor berita Reuters itu mengatakan para pejabat imigrasi Thailand sering melanggar kebijakan mengenai Muslim Rohingya, yang lari untuk menghindari keresahan dan penindasan agama di Burma.

Menurut laporan itu, banyak pengungsi diberitahu oleh para pejabat Thailand bahwa mereka akan dideportasi kembali ke Burma.

Setelah berada di tengah laut, barulah para pengungsi Rohingya itu menyadari bahwa mereka telah dijual kepada pedagang manusia.

Para penyintas mengatakan, mereka kemudian dikirim ke kamp-kamp di sepanjang perbatasan dengan Malaysia. Banyak yang mengatakan bahwa mereka dihajar, dan bahkan ada yang dibunuh. Mereka hanya dibebaskan jika sanak saudara mereka membayar uang tebusan ribuan dolar.

Para pejabat kepolisian Thailand mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah mendengar mengenai kamp-kamp itu, tetapi sekarang ini mereka tidak melakukan penyidikan apapun. Mereka juga mengakui bahwa para pejabat Thailand pada masa lalu memperoleh keuntungan dari operasi penyelundupan Muslim Rohingya.