Seorang pejabat tinggi urusan pemilu di Myanmar telah ditembak mati di Yangon, serangan terbaru yang dilakukan militan yang menentang kepempinan militer di negara itu.
Kantor informasi militer, laporan media dan sebuah pernyataan dari kelompok gerilyawan di perkotaan mengatakan Wakil Dirjen Komisi Pemilu Sai Kyaw Thu – yang ditunjuk oleh militer – ditembak beberapa kali di mobilnya pada Sabtu (22/4). Militer Myanmar mengatakan serangan itu dilakukan oleh Pasukan Pertahanan Rakyat, sayap bersenjata yang diorganisir oleh Pemerintah Persatuan Nasional (National Unity Government) yang pro-demokrasi dan beroperasi di bawah tanah untuk mengkoordinir tentangan terhadap kepemimpinan militer.
Sai Kyaw Thu diyakini sebagai anggota Komisi Pemilu paling senior yang ditembak oleh gerilyawan sejak tentara melakukan kudeta militer pada 1 Februari 2021.
BACA JUGA: Junta Militer Myanmar Bubarkan Partai Suu KyiBanyak kekuatan oposisi, termasuk kelompok-kelompok Pasukan Pertahanan Rakyat yang beroperasi secara mandiri dari Pemerintah Persatuan Nasioal. Meskipun demikian militer tetap melabel mereka sebagai “teroris.”
Kelompok perlawanan yang menyebut dirinya sebagai “Demi Yangon” mengaku melancarkan serangan terhadap Sai Kyaw Thu, mantan letnan kolonel. Kelompok itu menyatakan “Misi Tercapai” di akun Facebook mereka Sabtu malam, dan memasang tiga foto yang mengilustrasikan sasaran mereka.
Beberapa kelompok perlawanan awal tahun ini berupaya mengganggu persiapan penyelenggaraan pemilu baru yang dijanjikan militer, dengan menyerang personil yang melakukan survei populasi yang dapat digunakan untuk mengumpulkan daftar pemilih dan petugas pemilu tingkat rendah lainnya. Rencana pemungutan suara, yang tanggal pastinya tidak pernah ditetapkan itu, telah dibatalkan tanpa batas waktu pada Februari lalu ketika pemerintah militer mengumumkan akan memperpanjang keadaan darurat karena masalah keamanan. [em/jm]