Polisi di Nepal mengatakan seorang warga Tibet yang membakar dirinya di ibukota Nepal untuk memrotes Tiongkok telah meninggal dunia di sebuah rumah sakit, Rabu (13/2).
Jurubicara kepolisian Keshav Adhikari mengatakan pria tersebut meninggal dunia Rabu malam, beberapa jam setelah ia membakar diri. Adhikari mengatakan polisi masih berusaha mengidentifikasi pria tersebut, yang tampaknya berusia kira-kira 21 tahun. Belum ada pihak yang mengklaim jenazah pria itu.
Pria itu membakar dirinya dan meneriakkan slogan-slogan anti Tiongkok di daerah Boudhanath, Katmandu, hari Rabu.
Itu menandai yang ke-101 kalinya sejak tahun 2009 warga Tibet membakar diri, menurut pemerintah Tibet di pengasingan, yang berbasis di India. Para pemrotes mendesak Beijing agar mengizinkan kebebasan beragama yang lebih besar dan kembalinya dari pengasingan pemimpin kerohanian mereka, Dalai Lama, yang tinggal di India.
Pria itu membakar dirinya dan meneriakkan slogan-slogan anti Tiongkok di daerah Boudhanath, Katmandu, hari Rabu.
Itu menandai yang ke-101 kalinya sejak tahun 2009 warga Tibet membakar diri, menurut pemerintah Tibet di pengasingan, yang berbasis di India. Para pemrotes mendesak Beijing agar mengizinkan kebebasan beragama yang lebih besar dan kembalinya dari pengasingan pemimpin kerohanian mereka, Dalai Lama, yang tinggal di India.