Seorang pelaku serangan bom bunuh diri beraksi di kota Kidal, Mali Utara, yang menjadi benteng pertahanan kelompok separatis etnis Tuareg, MNLA.
Seorang reporter lokal mengatakan kepada VOA, tersangka militan itu meledakkan diri Selasa pagi (4/6), setelah ia dikejar para anggota MNLA.
Target pelaku tidak jelas. Ledakan itu terjadi di dekat rumah seorang pemimpin kelompok militan Islamis Ansar Dine dan tidak jauh dari kediaman seorang pejabat MNLA.
Kidal adalah markas kelompok separatis, yang perjuangan kemerdekaannya di Mali Utara memicu krisis nasional tahun lalu. Militan-militan terkait al-Qaida kemudian menggabungkan kekuatan dengan MNLA untuk menyerbu kawasan utara, tetapi kekuasaan MNLA kemudian ditundukkan oleh militan.
Ofensif yang dipimpin Perancis, yang dimulai bulan Januari, menghasilkan penyingkiran kelompo-kelompok terkait al-Qaida di daerah-daerah perkotaan di Mali Utara. Namun, serangan militan secara sporadis di kawasan itu terus berlanjut.
Pada bulan Februari, sedikitnya lima orang tewas, termasuk dua tersangka militan, dalam pengeboman di dekat kota Tessalit, juga di utara.
Target pelaku tidak jelas. Ledakan itu terjadi di dekat rumah seorang pemimpin kelompok militan Islamis Ansar Dine dan tidak jauh dari kediaman seorang pejabat MNLA.
Kidal adalah markas kelompok separatis, yang perjuangan kemerdekaannya di Mali Utara memicu krisis nasional tahun lalu. Militan-militan terkait al-Qaida kemudian menggabungkan kekuatan dengan MNLA untuk menyerbu kawasan utara, tetapi kekuasaan MNLA kemudian ditundukkan oleh militan.
Ofensif yang dipimpin Perancis, yang dimulai bulan Januari, menghasilkan penyingkiran kelompo-kelompok terkait al-Qaida di daerah-daerah perkotaan di Mali Utara. Namun, serangan militan secara sporadis di kawasan itu terus berlanjut.
Pada bulan Februari, sedikitnya lima orang tewas, termasuk dua tersangka militan, dalam pengeboman di dekat kota Tessalit, juga di utara.