China telah menawarkan untuk menyumbang pasukan untuk misi penjagaan-perdamaian PBB yang baru di Mali, dimana kaum jihadis Islamis menguasai bagian utara negara itu sampai pasukan yang dipimpin Perancis melancarkan serangan bulan Januari untuk mengenyahkan mereka. Demikian keterangan seorang pejabat PBB, Kamis (22/5).
Andre-Michel Essoungou, seorang juru bicara departemen penjagaan perdamaian PBB, mengatakan kepada Associated Press bahwa PBB telah menerima janji dan tawaran sumbangan pasukan dari sejumlah negara dari seluruh dunia, termasuk China.
Para pejabat dan diplomat PBB, yang berbicara dengan syarat nama mereka jangan disebut karena pengumuman belum dikeluarkan, mengatakan China telah menawarkan untuk mengirim satu kompi teknik sipil, yang terdiri dari kira-kira 150 tentara, dan kemungkinan akan mengirim penjaga perdamaian tambahan.
Bulan April lalu, Dewan Keamanan mengesahkan pasukan PBB yang terdiri dari 11.200 tentara dan 1.440 polisi internasional untuk menggantikan misi yang dipimpin Afrika yang beranggotakan enam ribu tentara yang sekarang berada di Mali, pada tanggal 1 Juli mendatang. Tanggal pengiriman kemungkinan akan ditangguhkan apabila keadaan keamanan memburuk.
Andre-Michel Essoungou, seorang juru bicara departemen penjagaan perdamaian PBB, mengatakan kepada Associated Press bahwa PBB telah menerima janji dan tawaran sumbangan pasukan dari sejumlah negara dari seluruh dunia, termasuk China.
Para pejabat dan diplomat PBB, yang berbicara dengan syarat nama mereka jangan disebut karena pengumuman belum dikeluarkan, mengatakan China telah menawarkan untuk mengirim satu kompi teknik sipil, yang terdiri dari kira-kira 150 tentara, dan kemungkinan akan mengirim penjaga perdamaian tambahan.
Bulan April lalu, Dewan Keamanan mengesahkan pasukan PBB yang terdiri dari 11.200 tentara dan 1.440 polisi internasional untuk menggantikan misi yang dipimpin Afrika yang beranggotakan enam ribu tentara yang sekarang berada di Mali, pada tanggal 1 Juli mendatang. Tanggal pengiriman kemungkinan akan ditangguhkan apabila keadaan keamanan memburuk.