Pelapor Rahasia Setuju Jawab Pertanyaan Tertulis Fraksi Republik AS

Gedung Putih, Washington, D.C., 24 Maret 2019. (Foto: dok).

Pengacara dari pelapor rahasia yang keprihatinannya mengenai pembicaraan telepon antara Presiden Donald Trump dan presiden memicu penyelidikan pemakzulan mengatakan kliennya bersedia menjawab pertanyaan tertulis dari fraksi Republik.

Pengacara Mark Zaid menyatakan lewat cuitan di Twitter hari Minggu (3/11) bahwa dia telah menawarkan kepada Devin Nunes, pelapor rahasia itu akan menjawab pertanyaan dari fraksi Republik di DPR "dalam bentuk tertulis, di bawah sumpah dan terikat hukum."


Zaid menambahkan bahwa satu-satunya pertanyaan yang tidak akan dijawab adalah terkait identitas.

Jim Jordan, anggota Kongres paling senior dari Partai Republik di Komite Pengawasan DPR menolak usulan proses itu, dengan alasan jawaban tertulis tidak akan dapat memberikan proses pemeriksaan silang yang memadai.

Zaid menanggapi lewat Twitter dengan mengatakan pernyataan Jordan menunjukkan “ketidakpahaman Jim Jordan terhadap perlindungan pelapor rahasia federal.

Berbagai laporan berita mengatakan pelapor rahasia itu adalah seorang anggota CIA yang pernah bekerja di Gedung Putih. Sosok itu mengaku prihatin dengan percakapan telepon antara Presiden Trump dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada 25 Juli.

Dalam percakapan itu, Trump dikabarkan mendesak Zelenskiy agar menyelidiki kandidat presiden 2020 dari partai Demokrat Joe Biden atas dugaan korupsi, dan puteranya Hunter Biden, yang bekerja di sebuah perusahaan gas Ukraina. [lt/ab]